Selama itu pula, sambung dia, mereka tak dapat berbuat apa-apa hanya bisa mengelus dada meratapi nasib keluarga dan si penderita Covid-19.
“Apakah ada yang memikirkan mereka sekeluarga, bagaimana caranya keluarga mereka dapat bertahan hidup, sementara itu keluarga mereka di kucilkan oleh warga sekitar, pantaskah hal ini dilakukan oleh masyarakat luas,” ucap Ade.
Ia pun berharap semua pihak dapat merenungkan bersama-sama dengan kejadian seperti ini, dirinya juga mengajak dan membukakan mata hati.
“Cobalah bermain rasa, andaikata yang terjadi itu adalah anda dan keluarga anda, sedihkah atau senangkah apabila di kucilkan oleh orang banyak,” imbuhnya.
Ia pun berbagi pengalaman, bahwa saat dinyatakan positif COVID-19 yang pertama-tama adalah jangan sampai stres, memakan makan yang bergizi tinggi, perbanyak konsumsi makanan bervitamin yang dapat menambah imunitas tubuh.
“Jangan lupa lakukan kegiatan olahraga dan mesti happy, berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga kesehatan,” tutup Ade.
Berdasarkan data yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penangangan (GTPP) Covid-19 Kabupateb Purwakarta, hingga akhir pekan, terdapat 925 warga terkonfirmasi positif Covid-19, 563 orang di antaranya sembuh dan 41 meninggal dunia. Sementara, untuk pasien positif aktif jumlahnya mencapai 321 orang. D|Jbr-75