Samosir-Mediadelegasi: Kepolisian Resor (Polres) Samosir, Sumatera Utara mengajak masyarakat agar tak membakar lahan miliknya demi mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Menurut Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman melalui keterangan tertulis yang diterima mediadelegasi.id, di Medan, Jumat (24/3), pihaknya menerjunkan personel Bhabinkamtibmas ke beberapa desa di wilayah hukum Polres setempat untuk menyosialisasikan larangan melakukan pembakaran hutan dan lahan.
“Membersihkan lahan dengan cara dibakar tentunya akan membahayakan bagi lingkungan sekitarnya,” ujar dia.
Apabila Karhutla terjadi, maka akan banyak menimbulkan masalah, antara lain munculnya asap, aktivitas masyarakat dan roda perekonomian terganggu ikut terganggu.
Hal serupa sudah pernah dialami masyarakat Samosir selama beberapa tahun terakhir.
Guna mencegah Karhutla, pihak kepolisian setempat berupaya melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya dengan cara menyambangi masyarakat dan melaksanakan sosialisasi dampak membakar hutan dan lahan.
Kegiatan sambang dilaksanakan di Desa Pardomuan Nauli dan Desa Tanjung Bunga di Kecamatan, Pangururan, Desa Siboro (Kecamatan Sianjur Mula-Mula), Desa Garoga (Kecamatan Simanindo), Desa Sabulan (Kecamatan Sitio-tio) dan Desa Salaon Dolok (Kecamatan Ronggurnihuta).
Sosialisasi dan himbauan tentang pencegahan Karhutla dilaksanakan personel Bhabinkamtibmas dengan cara menyambangi warga yang sedang berkumpul di kedai atau warung kopi dan memasang spanduk berisi himbauan tidak bakar lahan.
Tidak hanya itu, personel Bhabinkamtibmas Polres Samosir juga melaksanakan sosialisasi dengan cara menemui warga saat berada di sawah.
Selanjutnya, mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dan lokasi jalur pendakian untuk ikut terlibat langsung menyosialisasikan dampak Karhutla.
Sebagaimana diinformasikan, kawasan perbukitan dan lokasi jalur pendakian di sejumlah titik yang tersebar di Kabupaten Samosir selama ini rawan terjadi kebakaran. D|Red