Jenderal Sigit menjelaskan bahwa operasi penindakan premanisme telah dimulai secara serentak di seluruh wilayah Indonesia sejak tanggal 1 Mei 2025. Operasi Pekat, demikian nama operasi tersebut, merupakan langkah nyata Polri dalam merespon keluhan masyarakat terkait maraknya aksi premanisme. Operasi ini melibatkan seluruh jajaran kepolisian dari tingkat daerah hingga pusat.
“Saya kira ini sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu bahwa kita telah membentuk Operasi Pekat, dan operasi ini kita laksanakan serentak di seluruh kewilayahan dari mulai tanggal 1 Mei,” tegas Jenderal Sigit. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Polri dalam menangani masalah premanisme yang meresahkan masyarakat.
Bacaan Lainnya
Jenderal Sigit memastikan bahwa Polri tidak akan pilih kasih dalam menindak para pelaku premanisme. Siapa pun yang terbukti mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat akan diproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak ada pengecualian berdasarkan latar belakang atau afiliasi.
“Dan kami Polri pasti akan melakukan tindakan tegas siapa pun itu, dan kita tidak pernah melihat background dari mana, kalau dia mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, maka instruksi kami, tindak tegas tanpa pandang bulu,” tegasnya. Pernyataan ini memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa Polri berkomitmen untuk menegakkan hukum secara adil dan konsisten.
Selain tindakan represif, Jenderal Sigit juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas premanisme. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan setiap tindakan premanisme yang mereka saksikan atau alami. Polri menyediakan berbagai saluran pelaporan, mulai dari telepon, aplikasi online, hingga kunjungan langsung ke kantor polisi.
“Dan saya selalu menyampaikan silakan laporkan kepada anggota kami melalui saluran-saluran yang sudah ada, apakah saluran telepon, atau saluran-saluran lain, atau datang langsung silakan,” ajaknya. Partisipasi aktif masyarakat dianggap penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Operasi Pekat diharapkan mampu menekan angka premanisme dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan pengawasan di berbagai wilayah rawan premanisme. Kerja sama antara Polri dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan operasi ini.
Jenderal Sigit menekankan bahwa premanisme merupakan kejahatan yang tidak dapat ditoleransi. Aksi premanisme tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian materiil dan psikis bagi korbannya. Polri berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari ancaman premanisme.
Dengan adanya Operasi Pekat dan imbauan kepada masyarakat untuk aktif melaporkan, diharapkan premanisme di Indonesia dapat ditekan secara signifikan. Komitmen Polri dalam memberantas premanisme ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.