Polsek Biru-Biru Awasi Aktivitas SPBU

Polsek Biru-Biru Awasi Aktivitas SPBU
Aparat Polsek Biru-Biru memantau aktivitas pelayanan dan pendistribusian BBM di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Selasa (6/9). Foto: ist

Deliserdang-Mediadelegasi: Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Biru-Biru melakukan patroli dan memantau aktivitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah hukum Polsek tersebut, guna memastikan tidak ada gejolak atau gangguan keamanan pascakenaikan BBM.

“Selain itu, tujuannya agar pelayanan SPBU kepada masyarakat tetap berjalan lancar,” kata Kepala Polsek Biru-Biru, AKP Cahyadi di Kecamatan Biru-Biru, pada Selasa (6/9).

Kegiatan patroli rutin untuk mengantisipasi kemungkinan gejolak pasca kenaikan harga BBM tersebut, menurut dia, dilaksanakan jajaran Polsek Biru-Biru sesuai dengan arahan Kapolresta Deli Serdang.

Bacaan Lainnya

Seluruh Polsek se Kabupaten Deli Serdang juga serentak melaksanakan tugas patroli tersebut, khususnya di SPBU-SPBU dan termasuk SPBU mini di sejumlah tempat yang menjadi perhatian polisi.

“Semua pelayanan masih berjalan lancar, antrean tidak terlalu lama. Kendaraan roda dua dan empat masih mengisi BBM dan di sejumlah SPBU, belum ada kelangkaan,” kata Kapolsek Biru-Biru.

Selain melakukan pengawasan, kata Cahyadi, pihaknya juga mengimbau para pemilik SPBU tidak melakukan penyalahgunaan penyaluran BBM yang akhirnya menimbulkan kelangkaan BBM.

Ketersediaan stok
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha atau operator yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi, terus memastikan ketersediaan stok pertalite dan solar, serta proses distribusinya ke SPBU.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa menjaga stok dan penyaluran pertalite dan solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85 persen dari total konsumsi BBM nasional.

“Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” paparnya seperti dilansir dari siaran pers PT Pertamina (Persero).

Irto menambahkan, ketahanan stok pertalite dan solar masih berada diangka yang aman, yaitu pertalite di level 18 hari, solar di level 20 hari, dan terus diproduksi.

Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU, katanya, juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misalnya, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir,” tambahnya.

Pertamina Patra Niaga, menurutnya, akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan pertalite maupun solar.

“Harapannya adalah agar pertalite dan solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” ucap Irto.D|Med-55/Red-04

Pos terkait