“Itu tidak benar, maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Ini bagaimana efektifitas dari beberapa program yang ada di Pemko Medan bisa berjalan. Kemudian, maghrib mengaji, usianya tidak dari 60 tahun lagi, itu sebenarnya perpanjangan dari Perwal yang sudah ada,” jelasnya.
Selanjutnya, mengenai e-parking, Bobby Nasution mengungkapkan, selain kawasan Kesawan, mudah-mudah Pemko Medan akan menambah ruas jalan lainnya untuk diterapkan e-parking. Dalam penerapan e-parking tersebut, jelasnya, Pemko Medan tidak hanya melibatkan satu perbankan saja, melainkan banyak perbankan, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.
“ Masyarakat bisa menggunakan banyak perbankan, sebab kita tidak mengarahkan kepada satu pengguna jasa saja. Kalau hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya yang akan kita perbaharui. Mudah-mudah nanti semua bisa menggunakan barcode dan e-money,” paparnya.
Dalam door stop tersebut, Bobby Nasution juga menerangkan, Pemko Medan saat ini terus menerus melakukan berbagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat menurun. Dikatakannya, rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan bukan sekedar coba-coba.
“Kita akan melihat apa yang sudah dilakukan dan efeknya seperti apa. Penerapan pembelajaran tatap muka seperti yang dahulu, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Mungkin beberapa persen dulu yang hadir, sistemnya seperti apa dan akan terus kita lihat penerapannya seperti apa yang lebih baik,” terangnya.
D|Med-Gur|ril.







