Medan-Mediadelegasi: Ketiadaanekonomi dan penyakit yang dideritanya, membuat Yenni Boru Turnip (30) hanya bisa pasrah atas nasib yang dialaminya. Selama empat tahun Yenny hanya bisa pasrah dan berobat seadanya melawan penyakit kanker yang dideritanya.
Dalam proses perobatan di Kota Medan, Yenni Boru Turnip anak dari Keluarga J.Turnip/S.Boru Sirait (Op.Alex Turnip) yang berdomisili di Gambiri Silabah Jaya, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, terpaksa menumpang di rumah sepupunya.
Ketika Pengurus Punguan Raja Turnip Boruna Se Indonesia (PPRTBI) dan pengurus wilayah Sumut I dan II serta rombongan, datang menyambanginya di rumah sepupunya di Jalan Riante, Kompleks Griya Anggrek-Kota Medan, Kamis (14/ 01/2021), rasa haru bercampur suka cita terpancar dari wajah Wenny.
Kedatangan pengurus Punguan Raja Turnip Boruna Se Indonesia (PPRTBI) Wilayah Sumut I dan II serta Kota Medan didampingi Sektorn’ Gambir , untuk memberikan tali asih berupa uang tunai, yang merupakan sumbangan secara spontan dari anggota dan pengurus Punguan Turnip, untuk meringankan beban biaya membantu Yenny dan keluarganya.
Saat dijumpai pengurus Punguan Raja Turnip Boruna Se Indonesia, kondisi yenny terlihat sangat memperihatinkan. Akibat kanker yang dideritanya, perut Yenny besar seperti orang hamil, padahal dirinya masih seorang anak gadis.
“Kedatangan kami mewakili Pengurus Punguan Turnip ,sesuai dengan adanya yang menyampaikan informasi bahwa ada Boru Turnip lagi viral di medsos, lagi butuh biaya perobatan. Secara spontan, kami dari selaku pengurus Marga Turnip , menghimpun dana dan langsung bergerak kesini,” terang AKP (Purn) Jasmen Turnip Ketua DPW Sumut II.
Turut hadir mewakili pengurus PRTBI se-Indonesia,Ir.Mandalah Turnip ,turut serta saat menyerahkan tali asih kepada Yenny Boru Turnip.