Menurut keterangan Direktur PT Hanlim Energy Power Albert Kim, energi ibarat makan bagi industri, bila tidak tersedia maka industri tersebut akan sakit. “Energi ibarat makan, kita butuh tiga kali makan sehari, kalau tidak maka akan sakit. Karena itu, masalah energi harus cepat kita selesaikan agar Batubara dan Sumut cepat berkembang,” katanya.
Pembangunan PLTGU ini menggunakan lahan seluas 200Ha dan Desa Perupuk dinilai sebagai tempat yang paling cocok. Untuk pembangunan tahap pertama PT Hanlim Energy Power akan menggunakan lahan seluas 40Ha dengan nilai investasi sebesar US$ Lima miliar.
“Tahap awal itu butuh 40Ha dan targetnya selesai dalam waktu 36 bulan. Bukan hanya pembangkit, ada juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU) untuk melengkapi proyek PLTGU ini. Jadi, selain energi, dari PLTGU ini juga bisa memasok gas untuk industri,” katanya.
Sementara itu, Bupati Batubara Zahir meminta masyarakatnya untuk menjaga keberlangsungan proyek ini. Dia meminta agar masyarakat menciptakan suasana kondusif karena ini untuk kebaikan Batubara dan juga Sumut.
Selain meresmikan pembangunan PLTGU, pada kesempatan ini Edy juga meresmikan pembangunan Masjid ar-Rahman yang dibangun di kawasan PLTGU. “Ini harus kita jaga, jangan pula orang mau berinvestasi kita malah ribut. Bayangkan, berapa banyak anak-anak kita yang akan bekerja di sana, seberapa besar pembangunan di daerah kita ini. Bila kondusif, investasi akan semakin banyak ke daerah kita,” kata Zahir.
Turut hadir pada acara ini Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardjo, Kepala Perwakilan BPK Sumut Eydu Oktain Panjaitan, Kepala OJK Kantor Regional Lima Sumbagut Yusuf Ansori, Sekdaprov Sumut R Sabrina, dan Bupati Simalungun JR Saragih. Selain itu, hadir Direktur PT Deli Graha dan Direktur Maxis Industrial yang merupakan mitra Hanlim pada proyek ini, sedangkan CEO Hanlim Energy Power sendiri hadir secara virtual.D|Med-Gus