Unika Santo Thomas Kembangkan Kuliah Jarak Jauh di Samosir

Unika Santo Thomas Kembangkan Kuliah Jarak Jauh di Samosir
Bupati Samosir Vandiko Gultom (keenam kiri) saat menerima audiensi Wakil Rektor IV Unika Santo Thomas dan jajaran pimpinan Kongregasi Santa Elisabeth Medan dan STIKes Elisabeth, di kantor bupati Samosir, Pangururan, Rabu (1/2). Foto: Robin

Medan-Mediadelegasi: Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan segera mengembangkan sistem kuliah jarak jauh di Kabupaten Samosir lewat teknologi dalam jaringan (daring).

Keterangan tertulis Unika Santo Thomas Medan yang diterima mediadelegasi, Kamis (2/2), menyebutkan, rencana membuka cabang kampus di Samosir merupakan salah satu gagasan Rektor Unika Santo Thomas Prof.Dr.Maidin Gultom, SH.MH yang belum satu tahun mengemban tugas di perguruan tinggi swasta itu.

“Segala persiapan untuk mematangkan konsep program kuliah jarak jauh tersebut sudah dimatangkan, termasuk bagaimana mahasiswa mendapatkan materi kuliah dengan mudah,” katanya.

Bacaan Lainnya

Untuk tahap awal, Unika Santo Thomas akan membuka tiga program studi di Samosir, yaitu program studi pertanian, pariwisata dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Untuk lokusnya, studi pertanian rencananya akan diadakan di Kecamatan Onan Runggu dan Tele.

Sedangkan, program studi pariwisata di Kecamatan Simanindo dan Tuktuk Siadong serta PGSD Kecamatan Pangururan.

Rencana tersebut telah pula disampaikan Wakil Rektor IV Unika Santo Thomas Godlif Sianipar, SS, MA, Ph.D saat bersama Pimpinan Umum Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabet (FSE) Sr. M. Godeliva Simbolon dan jajaran pengurus lainnya melakukan audiensi dengan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom di Pangururan, Rabu (1/2).

Pada kesempatan itu, Godlif Sianipar berharap Bupati Samosir mendukung rencana pembukaan program kuliah jarak jauh, termasuk mengenai permohonan izin pembukaan cabang kampus di kabupaten tersebut.

Sementara, di tempat yang sama, Pimpinan Umum Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth Sr. M. Godeliva Simbolon, menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengembangkan klinik Elisabeth di Pangururan.

Pengembangan klinik Elisabeth di Pangururan, menurut dia, merupakan bagian dari program jangka panjang Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth dan STIkes Elisabeth yang akan dikembangkan menjadi sebuah rumah sakit yang representatif.

“Ke depan, proses pembangunan rumah sakit sepenuhnya dikelola oleh Kongregasi Santa Elisabeth Medan,” sebut Godeliva didampingi Wakil Pimpinan Fransiskanes Santa Elisabeth Sr. M. Mariana Sitepu.

Terkait dengan rencana itu, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Bupati Samosir agar dibantu dalam hal penyediaan lahan untuk pembangunan rumah sakit.

Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana Unika Santo Thomas Medan untuk membuka program kuliah jarak jauh bagi mahasiswa di Samosir.

“Sistem kuliah jarak jauh lewat teknologi dalam jaringana kan memberikan keuntungan bagi mahasiswa, karena lebih mudah dan praktis serta murah dalam biaya,” ujarnya.

Menanggapi rencana pembangunan rumah sakit oleh Kongregasi Santa Elisabeth Medan di Samosir, Vandikota menyatakan sangat menyambut positif, karena peningkatan sarana dan fasilitas medik merupakan salah satu program prioritas Pemkab Samosir.

“Atas nama masyarakat dan pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian ini. Kami berharap program ini secepatnya terlaksana, mari bersama-sama dan bergotong royong membangun Kabupaten Samosir dari sisi pendidikan dan kesehatan,” ucap Bupati.
Vandika dalam pertemuan dengan Wakil Rektor IV Unika beserta jajaran pimpinan Kongregasi Santa Elisabeth Medan dan STIKes Elisabeth didampingi, antara lain Kadis Pendidikan Jhonson Gultom, Kadis Sosial F. Agus Karo Karo, Kadis Kesehatan Dina Hutapea dan Kadis Pariwisata Tety Naibaho. D|Med-24