Komisi III DPRD Samosir Kunker ke Desa Siallagan Pinda Raja

Samosir-Mediadelegasi: Anggota DPRD Samosir dari Komisi lll melakukan kunjungan kerja ke Desa Siallagan Pinda Raja, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sabtu (20/3/2021).

Kedatangan mereka merupakan respon atas tembusan surat yang dikirimkan oleh pemerintah desa ke Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, terkait permohonan pembangunan Bumdes Pantai Pasir Putih Pea.

Kepala desa melalui perangkatnya menyambut baik kedatangan anggota DPRD dari komisi lll yakni Jonner Simbolon, Parluhutan Samosir, Batahan Siringo ringo dan Rismawati Simarmata.

Bacaan Lainnya

Menurut pengakuan Kepala dusun ll A.Silalaho, untuk pembangunan Bumdes tersebut, masyarakat bersedia memberikan pembebasan lahan dengan gratis.

“Mengenai lahan, masyarakat bersedia memberikan Pembebasan lahan, jalan selebat lima meter, pantai sepanjang seratus lima puluh meter dan dua puluh metet dari bibir pantai atau dengan luas tiga ribu meter,” ujarnya.

Ketua Komisi III Jonner Simbolon menyampaikan beberapa hal tentang pembangunan Bumdes Pantai pasir putih Pea.

“Untuk jalan masuk kedalam, kalau boleh seluas tujuh sampai delapan meter, lalu kita harus memegang surat penyerahan dari masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Jonner Simbolon menekankan keseriusan pemerintah desa dalam pembangunan Bumdes.

“Bersungguh sungguhlah untuk pembangunan Bumndes itu, karena Penghasilan Bumndes itu adalah untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Rismawati Simarmata selaku anggota DPRD yang terpilih di daerah pemilihan itu, sangat mendukung pembangunan Bumdes Pantai Pasir putih Pea tersebut.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar. Dilokasi Pantai Pasir Putih Pea terdapat beberapa situs yang sangat unik dan menarik yang layak untuk dikembangkan dan mampu menarik perhatian para Wisatawan.

Di pantai itu terdapat Batu Parendean, Batu Horbo dan Batu Batang yang ketiga tiga terletak didalam air Danau.

Situs ini akan bisa dilihat kasat mata hanya ketika air danau surut.Batu perendean, Konon katanya tempat bernyanyi Boru Siallagan pada saat bulan purnama jaman dulu.

Batu horbo merupakan tempat pengobatan terhadap orang yang menderita penyakit kulit atau disebut dengan istilah “Nagudamon”.

Kemudian Batu Batang diginakan sebagai tempat mayat Raja yang dimasukkan kedalam air. Sudah banyak orang yang menyelam dan mengaku melihat benda benda pusaka peninggalan Raja jaman dulu di tempat tersebut. D|Sam-59

Pos terkait