Guru Patimpus Wariskan Nilai-nilai Kerukunan di Kota Medan

Guru Patimpus Wariskan Nilai-nilai Kerukunan di Kota Medan
Panitia peluncuran buku Guru Patimpus Sembiring Pelawi yang diketuai John Roy Peter Kaban (ketiga kanan) mengikuti wawancara podcast yang dipandu Redaktur Pelaksana Mediadelegasi Maruli Agus Salim (ketiga kiri), di studio MediadelegasiTV Medan, Selasa (11/10). Foto: Nanda

Medan-Mediadelegasi: Guru Patimpus Sembiring Pelawi selaku pendiri atau The Founding Father Kota Medan sebelum meninggal dunia tahun 1590 silam telah banyak mewariskan nilai-nilai kerukunan antarsesama dan kehidupan bersosial di tengah keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan.

Pernyataan tersebut merupakan salah satu topik yang mengemuka dalam wawancara podcasts dengan panitia pelaksana peluncuran buku edisi khusus tentang kisah pengembaraan ‘Guru Patimpus” mendirikan Kampung Medan, di studio MediadelegasiTV Medan, Selasa (11/10).

Sebagaimana dinformasikan, buku tentang kisah pengembaraan Guru Patimpus Sembiring Pelawi mendirikan Kampung Medan akan diluncurkan dalam sebuah acara di Medan pada 22 Oktober 2022.

Bacaan Lainnya

“Guru Patimpus Sembiring Pelawi semasa hidupnya dikenal sebagai seorang yang memiliki keahlian dalam hal pengobatan dan beliau mengobati secara tulus tanpa membedakan latar belakang suku, agama dan etnis,” kata Wakil sekretaris panitia peluncuran buku edisi khusus Guru Patimpus, Runtung S. Pelawi.

Dalam sesi wawancara podcast yang dipandu Redaktur Pelaksana Mediadelegasi. id Maruli Agus Salim Siregar tersebut, ia menjelaskan, keteladanan hidup bersosial dalam keberagaman yang diwariskan Guru Patimpus hingga akhir hayatnya ternyata masih bertahan sampai saat ini di Kota Medan.

Namun, Runtung yang juga termasuk garis keturunan Guru Patimpus Sembiring Pelawi, mengaku prihatin karena hingga sekarang masih belum banyak masyarakat khususnya kalangan generasi muda yang mengetahui kisah tentang perjalanan hidup Guru Patimpus.

Disebutkannya, Guru Patimpus lahir di Ajijahe, Kabupaten Karo dan mengakhiri pengembaraannya dengan mendirikan kampung Madan yang kemudian menjadi cikal bakal Kota Medan.

Sedangkan tanggal kejadian meninggalnya Guru Patimpus pada 1 Juli 1590 telah diabadikan sebagai hari lahir Kota Medan yang saat ini telah memasuki usia 432 tahun.

Nilai-nilai kerukunan
Sementara itu, Reza Siregar selaku penasihat panitia yang juga salah seorang pengarang buku edisi khusus Guru Patimpus, mengungkapkan bahwa kerukunan antarsesama warga yang pluralistik masih terjalin dengan baik di Kota Medan hingga saat ini merupakan bukti bahwa Guru Patimpus Sembiring Pelawi telah mewariskan nilai-nilai kerukunan yang tidak semua orang dapat melakukannya.

Sayangnya, lanjut dia, di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih dewasa ini belum banyak masyarakat mengetahui sejarah perjalanan hidup dan keteladanan yang diwariskan oleh pendiri Kota Medan itu.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei belum lama ini, kata Reza, hanya sekitar 20 persen generasi muda di Kota Medan yang mengetahui sosok Guru Patimpus Sembiring Pelawi.

“(masalah) Ini tentunya menjadi tugas kita bersama, terutama orang tua sebagai penanggung jawab bagi generasi bangsa,” ujarnya.

Pernyataan hampir senada juga diungkap oleh Jack India yang akrab disapa ‘Ketua Limpol’.

Sejarah
Menurut salah seorang YouTuber berdarah India ini, generasi muda selaku penerus bangsa ini perlu dibekali pengetahuan tentang sejarah berdirinya Kota Medan karena banyak hal yang bisa dicontoh dari keteladan yang diwariskan oleh Guru Patimpus.

“Fakta memperlihatkan, meski di beberapa daerah lain pernah terjadi konflik bernuansa SARA, tetapi di Kota Medan aman-aman saja dan kerukunan hidup antarsesama masyarakatnya berjalan harmonis di tengah keberagaman suku, agama, etnis dan golongan,” ujar dia.

Karena itu, ia mengajak segenap kalangan generasi muda agar lebih mengenal histori perjalanan hidup Guru Patimpus Sembiring Pelawi karena banyak hal yang bisa dicontoh dari sang pendiri Kota Medan itu untuk kehidupan bersosial sehari-hari.

Salah satu media yang dapat dijadikan referensi untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah perjalanan hidup Guru Patimpus Sembiring Pelawi adalah melalui buku edisi khusus yang dalam waktu dekat akan diluncurkan.

Pada kesempatan itu, ketua panitia peluncuran buku Guru Patimpus, John Roy Peter Kaban yang akrab disapa Roy Kaban, mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Patimpus Pelawi Pendiri Kota Medan (PPPKM) merasa terpanggil untuk meluncurkan buku tentang kisah pengembaraan Guru Patimpus mendirikan Kampung Medan Tahun 1590.

Buku tersebut selain akan dipasarkan ke masyarakat, kata Roy Kaban, juga akan diusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk dijadikan sebagai salah satu buku pelajaran muatan lokal di sekolah.

“Sebanyak 20 persen dari total penjualan buku tersebut akan didonasikan untuk biaya pembangunan tugu atau geriten dan pemugaran makam Guru Patimpus di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang,” kata pria yang akrab disapa Roy Kaban itu.

Menurutnya, makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak sudah saatnya dipugar agar masyarakat dan generasi penerus mengetahui makam tersebut merupakan sebuah situs yang sangat penting dalam sejarah berdirinya Kota Medan.

Usai acara peluncuran buku, pihaknya akan menggelar acara peletakan batu pertama pembangunan makam dan tugu Guru Patimpus.

Sebelum acara itu, Roy menambahkan, pihaknya dalam rangka mengenang jasa dan keteladanan pendiri Kota Medan itu juga akan menggelar napak tilas yang diikuti ratusan pelajar dan dilanjutkan dengan ziarah ke makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang pada 15 Oktober 2022.

Pemugaran makam dan pendirian tugu Guru Patimpus Sembiring Pelawi, kata Roy Kaban juga sebagai bentuk penghargaan kepada Guru Patimpus Sembiring Pelawi atas pengabdian semasa hidupnya kepada masyarakat.

Sedangkan Arni Siringo-ringo yang juga salah satu unsur panitia, mengatakan bahwa peluncuran buku Guru Patimpus merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam upaya memperjuangkan Guru Patimpus agar ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

“Kami menilai Guru Patimpus Sembiring Pelawi layak diusulkan menjadi pahlawan nasional karena cukup banyak pengabdiannya kepada masyarakat,” tuturnya. D|Red-04

Pos terkait