Salah satu lokasi pelaksanaan UKK SMP-SMA Bukit Cahaya Sumbul diawasi Dinas Pendidikan Dairi. Foto: D|rudolf turnip
Sumbul-Mediadelegasi: Keterbatasan prangkat jaringan dan ponsel anak didik, tidak membuat penyelenggara SMP-SMA Bukit Cahaya Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara kehabisan akal.
Proses belajar mengajar sistim daring (online) yang digagas pemerintah tidak menjadi solusi bagi sekolah yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Bukit Cahaya Huta Manik Sumbul.
Bukan hanya dalam pelaksanaan Ujian Kenaikan Kelas (UKK), belajar dari rumah pun pihak sekolah ini menempuh cara mengunjungi rumah anak didik, bahkan dengan membagikan sembako menggunakan dana patungan para guru.
Baca Juga: Guru SMP-SMA Bukit Cahaya Kunjungi Anak Didik dan Beri Bantuan
Kepala SMP-SMA Bukit Cahaya, Bintara Turnip SH SPd kepada Mediadelegasi, Kamis (4/6), di Sumbul mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, pihaknya terpaksa melaksanakan UKK di rumah anak didik.
“Anak didik pengguna ponsel cerdas sekitar 10 persen, belum lagi problem jaringan maya yang alakadar, sehingga UKK harus kami kemas dengan cara lain,” jelas Bintara Turnip.
Menurutnya, sebelum pelaksanaan UKK, pihaknya telah membagi zona lokasi ujian, dengan mempertimbangkan kedekatan jarak rumah anak didik dengan salah satu rumah peserta didik yang dijadikan lokasi ujian. “Kami tetapkan lokasi ujian berdasarkan zona, di 10 titik. Pelaksanaan UKK berjalan lancar,” katanya seraya mengatakan pelaksanaan UKK dipantau Pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Dra Mettarida Sianturi.
Diungkapkan, soal ujian diantar langsung para guru ke rumah anak didik dan membagikan masker. “Para orangtua siswa sangat merespon dan menyambut baik dengan senang hati para guru,” ungkap Turnip. Dikatakan, jarak antara sekolah dengan rumah anak terjauh 10 kilometer, dengan kondisi jalan rusak, namun para guru tetap semangat untuk menempuh sampai ke rumah anak didiknya. D|Dai-63