TBC Masih Menjadi Masalah Kesehatan Serius di Indonesia: Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas

TBC Masih Menjadi Masalah Kesehatan Serius di Indonesia: Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas. (Foto : Ist.)

Jakarta-Mediadelegasi : Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Siloam Yogyakarta, M. Yusuf Adira Putra, menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan tuntas untuk menekan penyebaran tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Menurutnya, banyak pasien yang tidak menyadari dirinya mengidap TBC hingga kondisinya memburuk.

Yusuf mengatakan bahwa pemeriksaan dahak dan skrining rutin sangat penting, terutama bagi kelompok berisiko. Hal ini dapat membantu mendeteksi TBC secara dini dan mencegah penyebaran penyakit.

Berdasarkan Global Tuberkulosis Report 2024, Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam kasus TBC setelah India. Diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian setiap tahun, yang berarti ada sekitar 14 kematian setiap jamnya.

Bacaan Lainnya

TBC merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru-paru. Gejala TBC biasanya akan muncul secara bertahap dan bertambah buruk dalam beberapa pekan, meliputi batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, demam, berkeringat di malam hari, menurunnya berat badan tanpa direncanakan, dan hilangnya nafsu makan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah TBC, antara lain:

– Hindari kontak dengan penderita TBC
– Gunakan masker saat berada di tempat umum
– Cuci tangan dengan benar
– Jaga daya tahan tubuh dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan seimbang
– Tidak bertukar barang pribadi dengan orang lain
– Dapatkan vaksin BCG

Seminar kesehatan yang disampaikan Yusuf dihadiri oleh 150 peserta yang berasal dari warga dusun Mudal, Kelurahan Sariharjo, Yogyakarta. Seminar ini berfokus pada pencegahan dini dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit paru terutama TBC.

Komisaris Utama Holywings Group dan Ketua Program CSR Holywings Peduli, Andrew Susanto, mengatakan bahwa seminar ini merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar Helen’s Night Mart Yogyakarta. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata kepedulian kita terhadap kesehatan,” ujarnya.

Pos terkait