Samosir-Mediadelegasi: Pimpinan dan Komisi II DPRD Kabupaten Samosir, Kamis kemarin, melakukan Konsultasi dan Koordinasi Pengembangan Kambing Potong ke Unit Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Galang di Kabupaten Deliserdang. Pimpinan dan Komisi II DPRD Samosir diterima oleh Kepala Unit Loka Dr Ir Fera Mahmilia MP.
Wakil Ketua DPRD Samosir Nasib Simbolon, menyampaikan tujuan dilaksanakannya konsultasi ini untuk mengetahui pengembangan ternak kambing khususnya untuk kambing potong yang dilakukan di Unit Loka.
“Kita ingin mengetahui informasi dan teknik terkait peternakan kambing potong yang nantinya bisa kita terapkan dan sampaikan kepada masyarakat Samosir yang bergelut di bidang peternakan kambing,” ujar Simbolon.
Anggota Komisi II, Russel Baringin Sihotang berharap produksi ternak kambing lebih meningkat. “Hal ini, mengingat permintaan atas daging kambing yang semakin meningkat, kita ingin pihak Unit Loka penelitian kambing potong ini dapat membagi pengalamannya tentang budidaya kambing yang nantinya kami sampaikan ke Dinas terkait agar dapat memberdayakan masyarakat peternak kambing di Kabupaten Samosir,”papar Baringin.
Kepala Unit Loka Dr Ir Fera Mahmilia MP menceritakan, Unit Loka sudah mengembangkan Ras Baru Kambing Potong yakni kambing Boerka. Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing boer asal afrika dengan kambing kacang (lokal).
Menurutnya, selain memperkenalkan ras baru ke masyarakat, kita juga mengajari peternak cara melakukan peternakan kambing yang baik dan benar dari pembuatan kandang, pemberian pakan hijauan sampai proses perkawinan kambing.
“Untuk pemberian pakan hijauan atau rumput direkomendasikan memakai rumput indigofera. Rumput ini memiliki kandungan protein yang tinggi mencapai 27 persen, rumput indigofera sangat disukai kambing boerka,” sebut Fera Mahmilia.
Dijelaskan, untuk kebutuhan rumput sebanyak 1,5 Kg per ekor per hari. Sedangkan untuk bobot lahir kambing boerka memiliki ukuran yang besar yakni 2,6 -2,8 Kg/ekor, untuk umur setahun bobot kambing burka mencapai 35 kg/ekor.
“Uniknya Kambing Boerka betina tidak boleh melakukan perkawinan sedarah karena hal itu akan membuat kambing tidak bagus atau berisiko,” jelas Kepala Unit loka.
Mendengar penjelasan tersebut Pimpinan dan Komisi II DPRD Samosir menyampaikan terimakasih dan berharap Unit Loka Penelitian Kambing Potong dapat membagi kambing boerkanya untuk masyarakat Samosir. D|Med-24