Samosir-Mediadelegasi: Merasa dirampas kemerdekaannya, Risda Sigalingging warga Desa Laeluhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi didampingi oleh kuasa hukumnya Panal Limbong bersama rekanya Boris Situmorang melapor ke Polres Samosir, Jalan Danau Toba Kelurahan Pasar Pangururan, Kecamatan Pangururan, Sabtu (26/9).
Menurut Risda Sigalingging hal itu dialaminya setelah dia dilaporkan atas dugaan penggelapan pada Rabu (2/9) di salah satu panglong material bangunan, karena dia merupakan pekerja sebagai kasir di panglong material bangunan tersebut.
“Saat saya dibawa oleh suruhan pengusaha itu ke Polres Samosir, atas tuduhan penggelapan, saya langsung menghubungi Paman saya yang tinggal di Rianiate Pangururan agar langsung datang ke Polres dan membawa saya kerumahnya, tapi saya tidak diperbolehkan dibawa ke rumah paman saya, sehingga sehabis dari Polres Samosir, saya langsung dibawa ke tempat tokonya lagi,” bebernya.
Dilanjutkanya, sejak tanggal 3 September sampai dengan tanggal 22 September dia tidak diperbolehkan keluar dari rumah seperti biasa. ”Sampai saya merindukan matahari,” katanya.
Mirisnya lagi, Risda Sigalingging juga mengaku tidak bebas menghubungi keluarganya, “Pada saat saya sakit, saya tidak dibawa berobat, handphone saya ditahan, sehingga saya harus minta tolong lewat handphone teman sekamar saya untuk menghubungi orangtua saya. Kemudian orangtua saya datang dan membawa bidan setempat untuk mengobati saya,” ungkapnya.