“Indonesia diharapkan dapat memberikan support teknologi system air bersih, Pusat pelatihan untuk budaya dan penanaman 1.000 porlak,” ujarnya.
Dikatakan, sebelumnya Yayasan Parna Indonesia dan PT Agrowisata Porlak Parna telah bekerja sama dengan mayarat. “Ada lahan seluas lebih kurang 44 hektar untuk ditanami, namun terkendala pandemi Covid-19,” ungkap Arjon seraya mengatakan telah ada kesepakatan bagi masyarakat yang mendaftar, memberikan lokasi dan bersedia merawat tanaman yang hasilnya 100 persen dapat dinikmati masyarat, tanpa pembagian hasil.
Dalam waktu dekat, kata Arjon, pihaknya akan melanjutkan rencana dan launcing 1.000 porlak, membutuhkan dukungan penuh Pemkab Samosir. “Kita sudah menyiapkan pembibitan, dan pupuknya harus organik. Kita juga sudah siapkan ketersediaan pupuk organik itu, Pupuk organik diciptakan oleh Prof. Dr Tualar Simarmata, juga Sistem IT untuk porlak akan dibangun oleh Dr Arjon Turnip. Kedua tenaga ahli PT APP ini adalah dosen di Universitas Padjadjaran Indonesia.” jelas Arjon Turnip.
Bupati Vandiko, kata Arjon sangat mengapresiasi rencana Yayasan Parna Indonesia dan PT Agrowisata Porlak Parna. “Pemkab Samosir menyatakan welcome,” katanya.
Desa Simarmata
Sebagaimana surat Permohonan Audiensi Gerakan Seribu Porlak, Yayasan Parna Indonesia diteken Ketua Umum Kol TNI (Purn) Jalongres Simbolon SH, Sekretaris Umum Drs Barmen S Sijabat SE diketahui Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon MSc selaku Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum PPI bertanggal 16 Juni 2021, dijelaskan program Gerakan Seribu Porlak di Kawasan Danau Toba dengan melibatkan seluruh masyarakat yang bertujuan untuk menjaga ekosistem Danau Toba sekaligus meningkatkan penghasilan petani.
Awal pelaksanaan Gerakan Seribu Porlak ini direncanakan akan dimulai pada awal musim hujan tahun mendatang yang dimulai dengan Launching dan penanaman perdana pohon buah Gerakan Seribu Porlak.