Islamabad-Mediadelegasi : Pakistan mengalami salah satu banjir terburuk dalam 40 tahun terakhir, dengan hujan monsun lebat yang terus mengguyur sejak akhir Juni. Data dari Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil dan Operasi Kemanusiaan Eropa (ECHO) pada Kamis, 4 September 2025, menunjukkan bahwa musibah ini telah menelan korban jiwa hampir 900 orang.
Banjir dahsyat ini berdampak pada jutaan orang di seluruh negeri, dengan jumlah orang yang terdampak mencapai 2,4 juta jiwa. Lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.
Pernyataan ECHO menyebutkan bahwa Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Punjab menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak. Curah hujan yang luar biasa tinggi tahun ini menyebabkan meluapnya tiga sungai utama: Sutlej, Chenab, dan Ravi.
Laporan dari otoritas setempat menyebutkan bahwa hujan monsun tahun ini adalah yang terburuk yang pernah dialami Pakistan dalam empat dekade terakhir, memicu banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa wilayah.
Menurut laporan resmi, hingga Rabu, 3 September 2025, total korban meninggal dunia mencapai 881 orang, dan 1.176 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Dalam kurun waktu 24 jam saja, tercatat 17 nyawa melayang dan 29 orang terluka akibat hujan dan banjir. Situasi ini menunjukkan betapa cepatnya kondisi memburuk dan betapa besarnya ancaman yang dihadapi penduduk.

