Hal yang sama juga diterangkan Nasir Namira selaku narasumber dari pihak Corteva melalui virtual menerangkan bahwa hasil investigasi dilapangan benih bibit Jagung Pioneer 32 cap Singa asli bukan palsu.
“Sesuai hasil investigasi kami di beberapa Kecamatan di Kabupaten Toba pendistribusian benih bibit Jagung tersebut asli berdasarkan nomor spesifikasi yang ada pada karung Jagung tersebut, Nah hasil investigasi kami juga kepada masyarakat petani dilapangan sudah saling kita ketahui juga sudah kami ekspos,” kata Nasir.
Secara terpisah Kepala Inspektorat Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, Wallen Hutahaean kepada awak Media menuturkan pengadaan benih bibit jagung yang sudah disalurkan kepada masyarakat sudah baik terlaksana.
“Hasil monitoring kami dilapangan bahwasanya masyarakat Petani jagung juga membenarkan bibit Jagung itu asli bukan palsu. Sampelnya ada di beberapa Kecamatan mengenai dikatakan ada sebagian gagal tanam itu akibat curah hujan yang sampai 1 bulan soal itu lumrah paktor alam. Bahkan distributor/Conterva sudah melakukan investigasi hasil juga sudah dilakukan konferensi Pers,” katanya singkat.
Sementara itu, Jhonatan Silalahi selaku masyarakat petani Kecamatan Silaen kepada Wartawan belum lama ini mengutarakan program pemerintah dengan memberikan bantuan benih bibit jagung sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di samping cara kerjanya lebih mudah dari petani eme (bercocok tanam Padi).
“Perbandingan hasil panen lebih tinggi harga panen jagung dari harga panen Padi. Itu nyata bahkan terkait kesejahteraan kami masyarakat khususnya Petani Jagung sudah kami rasakan di Silaen. Bila perlu kami harapkan kehadiran bapak/Ibu, Pers/LSM di Silaen untuk melihat langsung pertanian Jagung kami supaya jangan dibilang hanya omong kosong. Soal ada masyarakat yang melaksanakan aksi demo di Poldasu tentang Jagung itu menurut saya kurang pas namun saya pribadi tidak terlalu mengkomentari itu sebab itulah ranah mereka,” kata Jhon bercerita