Sebelumnya, di Kelurahan Sei Agul juga telah berjalan program penanganan sampah bertajuk “Jumat Berkah”. Dalam program ini warga dapat bersedekah ke masjid dengan menukarkan sampahnya dengan uang dan menyedekahkannya ke masjid.
Lurah Sei Agul, Muhammad Aidiel Putra Pratama, menambahkan, program ini hampir sama dengan sampah warga yang dapat ditukar voucher makan minum di kafe. Bedanya, dalam program “Jumat Berkah” ini, uang hasil penukaran sampah warga disedekahkan ke masjid.
“Setiap hari, warga bisa datang membawa sampah ke kantor Kelurahan Sei Agul. Selanjutnya petugas juga akan melakukan penilaian dan secara terbuka akan menyampaikan jumlah uang yang akan disedekahkan sesuai hasil penilaian,” terangnya.
Aidiel menambahkan, petugas juga akan menyampaikan secara jelas nama dan lokasi masjidnya. “Kita akan menggilir satu per satu masjid yang ada di Kelurahan Sei Agul,” sebutnya seraya mengatakan, program “Jumat Berkah” ini juga merupakan hasil kolaborasi dengan star up Kepul.
Dalam program ini, Kepul mengumumkan secara terbuka sampah maupun barang bekas yang dapat ditukarkan serta nilai tukarnya. Nilai sampah yang ditawarkan Kepul ini juga bersaing dengan usaha-usaha penampung barang bekas lainnya. Saat ini, sampah atau barang bekas yang dapat ditukar antara lain botol plastik, kardus, seng, ember, dirigen, kaleng, goni, panci, kertas, bahkan minyak jelantah.
Di akhir wawacara, Camat Medan Barat Lilik menegaskan, program ini akan terus disempurnakan. Diharapkan, program di Kelurahan Sei Agul ini dapat menjadi percontohan bagi kelurahan-kelurahan lain di Medan Barat.
“Dan poin yang diharapkan bisa dipetik dari program ini adalah kesadaran masyarakat akan nilai ekonomis sampah,” tutupnya.(D|Red)