Medan-Mediadelegasi: Sebanyak 30 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Medan, mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun Anggaran 2022. Melalui pelatihan ini diharapkan akan terbentuk kompetensi yang baik bagi para peserta, tidak hanya kompetensi teknis namun juga kompetensi manajerial dan kompetensi sosio kultural, yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan di instansi masing-masing.
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun Anggaran 2022 ini dibuka oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Asisten Umum Renward Parapat di Gedung BBPPMPV-BBL, Jalan Setia Budi, Helvetia Timur, Senin (23/05). Selain penyematan tanda peserta, pembukaan Pelatihan yang fasilitasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumut ini juga, ditandai dengan Pernyataan Pembukaan yang dibacakan Asisten Umum.
Dalam membacakan sambutan Bobby Nasution, Asmum mengatakan bahwa pelatihan kepemimpinan pengawas adalah bagian dari proses pemenuhan kompetensi jabatan struktural eselon 4 atau yang disetarakan. Artinya pelatihan ini diharapkan dapat terbentuk kompetensi yang baik bagi para ASN di lingkungan Pemko Medan.
“Para peserta pelatihan harus mampu menghadirkan secara langsung salah satu misi strategis Pak Wali Kota Medan Bobby Nasution yaitu Reformasi birokrasi yang berarti bara percepatan perubahan – perubahan yang lebih baik yang mudah dirasakan secara langsung masyarakat Kota Medan,” Kata Asmum.
Menurut Asmum, pergeseran jabatan struktural menjadi fungsional disebagian besar jabatan ASN di Pemerintah Daerah khususnya Pemko Medan di akhir tahun 2021 telah berhasil kita laksanakan tanpa mengurangi penghasilan sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi. Artinya keberhasilan ini hendaknya kita sempurnakan dengan perubahan secara menyeluruh mentalitas sebagai ASN dari mentalitas yang berorientasi struktural menjadi fungsional yang lebih mengedepankan capaian keberhasilan kinerja yang direncanakan dan pengembangan kompetensi.
Asmum menambahkan sebuah perubahan paradigma dari kewenangan menjadi pelayanan dan keahlian. Artinya bagi jabatan struktural yang tidak mengalami perubahan secara logis akan lebih mudah melaksanakan percepatan demi percepatan karena telah berhadapan dengan birokrasi yang semakin ramping.
“Melalui momentum pelatihan kepemimpinan pengawas ini saya berharap akan mampu mempercepat perubahan paradigma kepada seluruh peserta. Kemudian secara efek domino melalui aksi perubahan setiap peserta yang nantinya akan diaktualisasikan dalam wilayah kerjanya akan mampu menularkan perubahan baik ini secara lebih luas lagi,” Jelas Asmum.