“Untuk program SRS ini, kita menyiapkan 7.200 hektare lahan dan 300 hektare di antaranya akan dijadikan lokasi program SRS, termasuk pakan badak dan titik perkawinan nantinya,” kata bupati yang akrab disapa Rocky.
Sebagai Kepala Daerah (KDh), lokasi SRS tersebut akan menjadi objek penelitian badak sumatera di dunia dan menjadi wisata satwa di alam terbuka untuk dunia.
“Melalui Peringatan Hari Badak Sedunia, kami selaku kepala daerah mengajak seluruh pihak terutama Kementerian LHK RI dan lembaga pemerhati lingkungan untuk menyelamatkan berbagai satwa dilindungi, baik badak sumatera, gajah sumatera, orangutan sumatera dan harimau sumatra,” kata Rocky.
Webinar Peringatan Hari Badak Sumatera kali ini ikut dihadiri KSDAE KLHK RI Ir Wiratni MSc. Sejumlah narasumber antara lain Widodo Ramono (Direktur Yayasan Badak Indonesia), Riki Frindos (Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI), dan Arif Rubianto (Direktur ALeRT). Wiminar dipandu Samedi dari Direktur Program TFCA-Sumatera. D|Ach-78