Dedi sendiri tetap teguh pada pendiriannya. Ia berpendapat bahwa program ini merupakan langkah berani untuk mengatasi masalah kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Ia juga menekankan pentingnya peran serta semua pihak, termasuk para elit, dalam mengatasi permasalahan sosial di Jawa Barat.
Namun, pertanyaan besar masih menggantung. Apakah program pembinaan di barak TNI-Polri ini benar-benar efektif dalam mengatasi akar permasalahan kenakalan remaja? Atau, justru akan menimbulkan masalah baru dan berpotensi melanggar hak asasi manusia? Waktu akan menjawabnya.
Ke depannya, penting untuk melihat evaluasi menyeluruh dari program ini. Apakah program ini berhasil mengubah perilaku siswa? Apakah ada dampak negatif yang muncul? Data dan evaluasi yang transparan sangat diperlukan untuk menilai efektivitas dan dampak jangka panjang dari kebijakan ini.
Perdebatan seputar kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi ini menjadi cerminan kompleksitas permasalahan sosial di Indonesia. Butuh solusi yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak, bukan hanya sekedar kritik dan respons yang reaktif. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif bagi para siswa yang terlibat. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.