Demonstrasi Pengemudi Ojol di Jakarta: Tuntutan Penyesuaian Tarif dan Pendelegasian Kewenangan

Demonstrasi Ojek Online (Foto : Ist.)

 

Tuntutan tersebut bukanlah satu-satunya yang mereka gaungkan. Para pengemudi juga mendesak penyesuaian tarif yang telah stagnan sejak tahun 2022. Spanduk-spanduk yang terbentang di mobil komando menegaskan tuntutan mereka akan penyesuaian tarif batas bawah, batas atas, tarif dasar minimal, dan penerapan tarif yang seragam untuk angkutan orang, barang, dan makanan.

 

Ketidakpuasan mereka meluas hingga ke tata kelola transportasi online. Para demonstran meminta agar pemerintah daerah diberi wewenang penuh dalam menentukan tarif dan mengatur transportasi online. “Pendelegasian kewenangan tata penyelenggaraan moda transportasi online dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah,” demikian salah satu tuntutan yang mereka sampaikan.

 

Bacaan Lainnya
Di lokasi demonstrasi, suasana tegang namun terkendali. Ratusan pengemudi ojol memenuhi jalanan, membawa atribut dan spanduk yang berisi tuntutan mereka. Arus lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi terganggu. Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Budi Kemuliaan, dan Jalan Medan Merdeka Barat terputus aksesnya menuju Jalan Medan Merdeka Selatan dan Stasiun Gambir akibat penutupan jalan oleh aparat kepolisian. Barrier pagar besi dan satu unit water cannon disiagakan sebagai antisipasi.

 

Kemacetan parah terjadi di sekitar Patung Kuda Monas. Penutupan Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Stasiun Gambir mengakibatkan kendaraan terhambat dari berbagai arah. Situasi ini menambah panjang daftar permasalahan yang dihadapi warga Jakarta akibat demonstrasi tersebut.

 

Pengamanan aksi demonstrasi ini melibatkan kekuatan besar. Sebanyak 2.554 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dua titik lokasi demonstrasi: Patung Kuda, Monas, dan depan Gedung DPR/MPR. Jumlah personel yang besar ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah menghadapi potensi kericuhan.

 

Suasana demonstrasi diwarnai dengan teriakan-teriakan tuntutan, yel-yel, dan desakan agar pemerintah segera merespon aspirasi para pengemudi ojol. Mereka merasa terbebani dengan potongan tarif yang tinggi dan tarif dasar yang tidak mengalami kenaikan dalam waktu yang cukup lama.

 

Para demonstran berharap agar pemerintah mendengarkan suara mereka dan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Mereka menekankan pentingnya kesejahteraan para pengemudi ojol yang merupakan bagian penting dari ekosistem transportasi di Indonesia.

 

Aksi ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan perdebatan tentang regulasi transportasi online di Indonesia. Banyak pihak yang bersimpati dan mendukung tuntutan para pengemudi ojol, sementara pihak lain menyoroti dampak demonstrasi terhadap lalu lintas dan aktivitas masyarakat.

 

Ke depan, diharapkan akan ada dialog yang konstruktif antara pemerintah dan para pengemudi ojol untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Permasalahan ini tidak hanya menyangkut kesejahteraan para pengemudi, tetapi juga menyangkut kelancaran transportasi dan perekonomian di Jakarta. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

Pos terkait