Dinilai Memberatkan Ekonomi di Masa Pandemi, GPA Desak Harga BBM di Sumut Diturunkan

Ketua GPA Sumut Zulham Efendi Siregar ST

Medan- Mediadelegasi: Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumatera Utara mendesak Pemerintah dalam hal ini PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumatera Utara.

Penegasan ini dikatakan Ketua GPA Sumut Zulham Efendi Siregar ST kepada wartawan di Medan, Jumat (2/4/2021), menanggapi adanya kenaikan harga BBM yang terkesan dipaksakan hanya di Provinsi Sumatera Utara dan berlaku 1 April 2021.

Tokoh Pemuda Islam Sumatera Utara ini mengatakan, sepatutnya pemerintah mempertimbangkan kebijakan tersebut. Dan bila perlu dicabut karena kenaikan itu tidak relevan dan konsisten dengan program Presiden Jokowi tentang bahan bakar minyak (BBM) satu harga.

Bacaan Lainnya

Sebab, kata Zulham, kondisi perekonomian secara nasional jelas masih terseok-seok akibat pandemi Covid-19.

Apalagi di Sumatera Utara, perekonomian masyarakat masyarakatnya serba tidak stabil. Bahkan, dalam waktu beberapa hari kedepan bulan suci Ramadan, masyarakat akan memerlukan kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit.

“Banyak masyarakat kita saat ini kesusahan akibat terpaan wabah Corona ini. Ekonomi kehidupan belum stabil, lapangan pekerjaan tidak ada,” tegasnya.

Belum lagi sektor usaha yang mengalami kelesuan. Tentu berdampak dari segi pendapatan.

“Gak bisa dipungkiri, kenaikan BBM sangat berdampak. Sebab, hampir semua sektor usaha bersentuhan dengan bahan bakar minyak,” jelasnya.

Untuk itu, kata Zulham, pemerintah harus membatalkan kenaikan harga BBM di Sumut dengan alasan kemanusiaan dan kondisi ekonomi masyarakat serba kesusahan.

Zulham menegaskan, GPA meminta komitmen Pertamina dalam Program 1 Harga BBM seluruh Indonesia segara diwujudkan, agar tidak seenaknya saja menaikan harga tanpa pertimbangan yang matang.

Padahal, program Presiden Jokowi tentang bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang digembar-gemborkan medio akhir 2019 silam.Bahkan program ini diklaim pemerintah dan Pertamina berhasil melampaui target yang ditetapkan, termasuk di Papua yang sebelumnya harga BBM jauh melampui dari harga yang ditetapkan pemerintah.

Namun, fakta di lapangan ternyata berbeda. Harga BBM di Sumatera Utara (Sumut) tak serupa dengan di provinsi lainnya. Red

Pos terkait