Ibu merupakan sosok yang sangat istimewa. Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi RA, beliau bertanya kepada Nabi: “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR Bukhari).
Kitab Beresyit atau kitab kejadian mencatat bagaimana Allah mengambil salah satu rusuk Adam dan membentuk manusia darinya. Dalam bahasa Ibrani rusuk itu diterjemahkan “tsela: artinya sisi. Allah hendak berkata bahwa Adam hanya akan menemukan bagian dirinya yang hilang ketika ia menemukan perempuan yaitu “Hawa”. Selalu ada yang tidak lengkap tanpa unsur feminisme dalam diri manusia.
Wanita atau ibu dalam persepektif Agama Hindu, mempunyai berbagai peranan yang dilakukan oleh wanita, antara lain: 1) Wanita dalam rumah tangga; 2) Wanita di masyarakat dengan berbagai peranan yang dapat dilakukan, antara lain sebagai pelaksana upacara-upacara keagamaan, sebagai penari, sastrawan, wanita karir, dan lain-lain; 3) Wanita sebagai ibu fondasi negara; dan 4) Wanita sebagai ibu rumah tangga.
Menyimak posisi ibu atau perempuan dari berbagai persfektif, tidak ada alasan untuk tidak berbakti kepada ibu. Peranan ibu begitu besar dengan penuh tanggungjawab, mulai dari memelihara kandungannya, melahirkan bayinya, menyusui dan membesarkan, memperjuangkan pendidikan anaknya, bahkan doanya siang dan malam untuk perjalanan hidup anak-anaknya.
Ibu mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan, merawat siang dan malam tak kenal lelah, meski anaknya menjengkelkan, ibu tak pernah marah, membesarkan dan memperjuangkan masa depan anaknya pantang menyerah, bahkan mendoakan kesuksesan agar anaknya mendapat berkah.
Keberkahan dari peranan ibu tanpa batas itu sangat menentukan kualitas bangsa di setiap negeri dan jazirah manapun di dunia ini. Maka, jangan pernah membantah ibu, tidak menyinggung perasaannya, karena doa ibu mendapat peringkat ijabah (pengabulan) prioritas bagi Allah SWT.
Selamat Hari Ibu. Wallahu A’lam bissawaf.
Penulis | Alumni Fakultas Syariah, IAIN-SU dan Wartawan Mediadelegasi