Ephorus HKBP dan KPKC Kapusi Medan Soroti Kerusakan Lingkungan Danau Toba

Ephorus HKBP dan KPKC Kapusi Medan Soroti Kerusakan Lingkungan Danau Toba
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan (kedua kiri) saat menyambut kunjungan para Pastor beserta rombongan dari Lembaga Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) wilayah Keuskupan Agung Medan, di Kantor Pusat HKBP, Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Foto: dok-HKBP

Tapanuli Utara-Mediadelegasi:   Pimpinan tertinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) atau  Ephorus Pendeta Victor Tinambunan dan pimpinan Lembaga Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) wilayah Keuskupan Agung Medan menyoroti kerusakan lingkungan sekitar Danau Toba selama beberapa  dekade terakhir.

Masalah tersebut menjadi topik bahasan dalam pertemuan antara Ephorus HKBP dengan jajaran pimpinan lembaga KPKC  Kapusin Medan, di Kantor Pusat HKBP, Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.

Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan itu, turut pula dibahas soal seruan tutup pabrik  PT Toba Pulp Lestari di Kecamatan Posea, Kabupaten  Toba.

Bacaan Lainnya

“Sukacita menyambut kehadiran Bapak dan Ibu yang mencintai dan memperjuangkan yang baik, hari ini di Kantor Pusat HKBP, ” tulis Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan di akun media sosialnya, Rabu (11/6).

Menurut Ephorus, seruan tutup pabrik PT  TPL bukanlah tindakan politik praktis, melainkan bagian dari panggilan iman merawat alam dan memelihara keutuhan ciptaan Tuhan.

Ia menilai,  para Pastor yang tergabung di KPKC ini sudah sejak lama memberi perhatian terhadap kelestarian alam.

Ephorus berharap pertemuan perdana dengan tiga pastor dari KPKC Keuskupan Agung Medan  tersebut dapat terus berlanjut.

Para pemuka dari dua agama itu juga menekankan pentingnya upaya bersama  secara berkelanjutan mengatasi kerusakan ekosistem Danau Toba.

Pada kesempatan itu,  Pendeta Victor Tinambunan, kembali menegaskan bahwa keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL)  di ‘Tano Batak ‘ selama ini justru berdampak masif pada bencana longsor dan banjir.

Bahkan, penerbangan hutan yang tidak terkendali telah menimbulkan kerusakan sosial dan ekologis.

Menurut Ephorus, seruan tutup pabrik PT  TPL bukanlah tindakan politik praktis, melainkan bagian dari panggilan iman merawat alam dan memelihara keutuhan ciptaan Tuhan.

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat agar meningkatkan kesadaran bersama tentang arti dan pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem di kawasan Danau Toba.

Ditambahkannya, ekosistem  Danau Toba yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia itu penting untuk dijaga kelestariannya, mengingat peran penting danau tersebut untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat sekitar. D|Red

Baca  artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS

Pos terkait