Gubernur Bobby Nasution Berminat Kelola PSMS, Solusi BUMD Diajukan

Foto: ist

Medan-Mediadelegasi: Kondisi keuangan PSMS Medan yang kurang stabil selama hampir dua dekade terakhir menjadi sorotan utama. Sejak larangan penggunaan dana APBD untuk membiayai klub profesional diberlakukan, klub kebanggaan Sumatera Utara ini terus berjuang mencari sumber pendanaan yang berkelanjutan. Situasi ini diperparah dengan rencana penjualan saham mayoritas oleh PT Kinantan Medan Indonesia, pemegang saham mayoritas (51%), yang saat ini tengah menghadapi gugatan dari 40 klub anggota PSMS yang menolak rencana tersebut.

Di tengah ketidakpastian ini, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, muncul sebagai sosok yang menawarkan solusi. Ia menyatakan ketertarikan untuk turut serta mengelola PSMS Medan, yang akan berlaga di Liga 2 musim 2025/2026. Kepedulian Bobby Nasution dilandasi oleh nilai historis dan emosional PSMS sebagai simbol pemersatu masyarakat Sumatera Utara. Ia khawatir jika klub tersebut jatuh ke tangan pihak luar daerah, semangat kebersamaan dan kedaerahan akan luntur.

Bobby Nasution menekankan bahwa keterlibatannya tidak harus sebagai pengelola utama. Menurutnya, banyak tokoh Sumut lainnya yang memiliki kapasitas dan kepedulian yang sama terhadap kemajuan PSMS. Yang terpenting, klub ini tetap berada di tangan putra-putri daerah. Keberhasilan PSMS akan menjadi motivasi bagi atlet dan cabang olahraga lainnya di Sumatera Utara.

Untuk mengatasi permasalahan keuangan, Bobby Nasution mengusulkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD ini akan melibatkan partisipasi pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara, dengan proporsi saham daerah sekitar 20-30% dan sisanya dimiliki pihak swasta. Skema ini diharapkan mampu menciptakan pengelolaan yang kolaboratif dan berkelanjutan.

Saat ini, selain PT Kinantan Medan Indonesia, saham PSMS juga dimiliki oleh tokoh sepak bola Sumut, Kodrat Shah. Mereka bersama-sama menghadapi tantangan untuk menyelamatkan klub dan memastikan keberlangsungannya. Gubernur Bobby Nasution berharap agar PSMS tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga menjadi kebanggaan daerah dan pendorong pertumbuhan industri sepak bola di Sumatera Utara.

Keinginan Bobby Nasution untuk terlibat dalam pengelolaan PSMS juga mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan olahraga di Sumatera Utara. Dengan pendekatan kolaboratif yang diusulkan, diharapkan PSMS Medan dapat bangkit dari keterpurukan keuangan dan kembali bersinar di kancah persepakbolaan nasional.

Langkah selanjutnya akan sangat menentukan nasib PSMS Medan. Apakah solusi kolaboratif yang ditawarkan Gubernur Bobby Nasution akan diterima oleh semua pihak yang terkait? Waktu akan menjawabnya, dan publik Sumatera Utara tentunya berharap agar klub kesayangan mereka dapat kembali berjaya.D|Red

Pos terkait