IGRA Deliserdang Tawarkan Tiga Opsi di Tengah Pandemi Covid-19

IGRA Deliserdang Tawarkan Tiga Opsi di Tengah Pandemi Covid-19
Siti Latifah, PP IGRA dalam screen slide virtual zoom IGRA Deliserdang bersama dua ratusan Kepala RA di Deliserdang. Foto: D|Ist

Deliserdang-Mediadelegasi: Kurikulum Pendidikan dari Kementerian Agama merupakan standar minimal, yang memaksimalkannya adalah sekolah masing-masing.

“Kepala RA masing-masing harus berinovasi, mulai dari mengelola potensi para guru, memahami dan mempertimbangkan kondisi ketersediaan perangkat dan kemampuan menggunakan perangkat teknologi komunikasi,” jelas Dra Hj Siti Latifah MPd, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Sabtu (11/7), secara virtual diikuti dua ratusan Kepala RA se-Kabupaten Deliserdang.

Menurutnya, mengawali tahun pelajaran 2020-2021, proses belajar-mengajar dengan tatap muka di kelas bagi siswa RA secara nasional belum dapat dilakukan. Ketentuan ini mengacu kepada ketentuan Dirjen Menteri Agama RI, SKB Menteri. Dan memperhatikan edaran Gubernur, Kanwil Kemenag, Bupati dan Kankemenag Kabupaten.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, melaksanakan proses belajar-mengajar secara dalam jaringan (daring) atau online para Kepala RA harus berinovasi dalam merumuskan pola dan item yang dipakai untuk pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

“Jadi Kepala RA penting mempersiapkan kesepakatan rumusan alternatif pola pembelajaran bersama orangtua. Mode pembelajaran secara mandiri yang esensi saja,” sarannya.

Terkait keterbatasan kepemilikan perangkat, kemampuan pengoperasionalan perangkat teknologi dan ketersediaan waktu orangtua mendampingi belajar anak dari rumah menjadi fokus pertanyaan Kepala RA.

Siti Latifah mengatakan, dalam proses pembelajaran agar jangan memikirkan susahnya. “Jadikan situasi ini menjadi pembelajaran bagi kita, sehingga kita pintar. Nikmati kondisi sehingga kita merasa nyaman dengan proses pembelajaran,” kata Latifah.

Ketua PD IGRA Deliserdang Alwan Harahap pada Virtual Zoom membahas kurikulum darurat. Foto: D|Ist

Kepada para guru dia berpesan, agar menimbulkan rasa kebahagian untuk sebuah keberhasilan dalam proses pembelajaran. “Mari tetap mengacu kepada protokoler kesehatan. Berikan hal terbaik dalam mendidik,” ujarnya.

BACA JUGA: Sekolah di Medan Tunda Belajar dengan Tatap Muka

Acuan Belajar Tatap Muka

Virtual diinisiasi PD IGRA juga mencari solusi agar belajar secara tatap muka dapat dilaksanakan dengan mengacu prinsip keselamatan kesehatan.

Dari Zoom Virtual itu, PD IGRA merumuskan metode pembelajaran secara tatap muka dengan strategi dengan mengantongi perizinan pemerintahan di Lingkungan administrasi Pemerintahan Kabupaten Deliserdang.

Alwan Harahap, Ketua PD IGRA Deliserdang menawarkan metode alternatif pilihan mode pembelajaran. “Mari kita melaju di masa pandemi Covid-19 untuk melakukan terobosan,” ajak Alwan.

Menurutnya, aspirasi orangtua secara umum menginginkan anak-anak mereka bersekolah seperti biasa. “Ini menjadi dasar pertimbangan bagi masing-masing RA menempuh, setidaknya dari tiga opsi dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan,” katanya.

Opsi pertama, normatif sesuai keputusan dan edaran pemerintah tentang penyelenggaraan di masa pandemi Covid-19 dengan cara dalam jaringan (daring). Opsi kedua dengan luar jaringan (luring) dengan mengunjungi siswa berdasarkan ijin orangtua dan atau tatap muka dengan sistim bergelombang.

Opsi ketiga melakukan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokoler kesahatan secara ketat. Termasuk dengan melakukan kesepakatan dengan orangtua dan mendapat persetujuan dari pemerintahan setempat.

“Terpulang kepada lembaga masing-masing menyiasati pembelajaran tatap muka. Penting membangun kerjasama dengan orangtua dan pemerintahan setempat. D|Red-02

Pos terkait