Ini Kata Dinkes Sumut Soal Nakes Covid-19 di RS Pirngadi Belum Digaji

Tenaga Kesehatan RS Pirngadi Medan demo

MedanMediadelegasi: Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) angkat bicara, terkait sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di RS Pirngadi Medan, yang demo karena insentif mereka belum dibayar.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Alwi Mujahit mengatakan, pembayaran gaji intensif nakes di RS Pirngadi diurus oleh Pemko Medan.

Dan Alwi mengaku belum mengetahui detail, apa masalah yang terjadi hingga insentif belum cair.

Bacaan Lainnya

“Masalah orangbitu, saya tidak tahu. Coba tanyakan ke Pemko Medan” sebut Alwi Mujahit saat dimintai konfirmasi, Jumat (12/2/2021).

Para nakes yang menangani pasien Covid-19 di RS Pirngadi Medan itu berdemo pada Rabu (10/2). Mereka mengaku insentif belum cair sejak Mei 2020.

Alwi kemudian menjelaskan mekanisme pembayaran insentif para nakes. Dia mengatakan, pembayaran insentif itu menggunakan anggaran dari Kementerian Kesehatan.

Dan pembayaran itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing nakes, setelah ada usulan dari Dinkes Medan.

“RS Pirngadi mengusulkan ke Dinkes Kota Medan, verifikasi, kemudian dibayarkan. Itulah mekanismenya. Danlangsung ke rekening masing-masing. Anggarannya dari kementerian,” jelasnya.

Sebelumnya, belasan nakes bertugas di RS Pirngadi Medan berunjukrasa, karena kesal dana insentif penanganan Covid-19 tidak dibayarkan sejak Mei 2020,

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, para nakes unjuk rasa dengan mengelilingi seluruh sarana rumah sakit. Mereka juga membawa karton bertuliskan, ‘Tolong Bayar Gaji Covid-19’.

“Kami hanya meminta hak. Kami tidak pernah melawan, dan apapun yang diperintahkan atasan tetap kami jalankan,” kata seorang tenaga kesehatan bernama Boala Zendrato, Rabu (10/2/2021).

Disebutkan Boala, selama ini dirinya dan para tenaga keseahatan yang lain, telah menjalani tugas sesuai perintah. Namun kenyataannya, selama berbulan-bulan insentif mereka tidak kunjung dibayarkan.

“Hanya dibayar Maret dan April 2020. Dari Mei 2020, hingga saat ini tidak pernah dibayar,” sebutnya.

Erfina Pakpahan, tenaga kesehatan lainnya, juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka selalu dijanjikan oleh rumah sakit terkait insentif Covid-19 tersebut. Namun janji tersebut tidak tahu kapan terealisasi.D|Mdn-red

Pos terkait