Dia pun menunjukkan kondisi kehidupannya, mulai dari kondisi rumah hingga sekeluarga pada batuk dan demam hanya mengandalkan obat yang dijual di warung. “Kami tak punya untuk membawa ke dokter atau klinik,” katanya.
Suparlan menuturkan, dia dan keluarga berharap memperoleh bantuan Pemerintah berupa KIS maupun bantuan Pendidikan dan PKH.
Sambil mengelus seorang putrinya yang mengalami keterbelakangan mental, Suparlan bercerita, sebelumnya tahun lalu kondisi keluarganya telah dia sampaikan kepada pegiat sosial, ke Kepala Desa Purwodadi dan mendapat perhatian dan respon baik dari perangkat Desa turun tangan meringankan beban keluarga, berupa sembako ala kadarnya.
Kepala Desa Purwodadi Sugiatno lewat WhatsApp menjawab konfirmasi Mediadelegasi, berjanji akan melakukan pengecekan atas keprihatinan Suparlan. “Besok saya cek pak, apakah sudah masuk di data DTKS apa belum. Saya juga pernah mengunjungi keluarga ini beberapa bulan lalu,” kata Sugiatno. D|Red







