Yogyakarta-Mediadelegasi : Yogyakarta menjadi tujuan favorit wisatawan saat momen Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, diprediksi lebih dari 5 juta orang akan membanjiri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau Jogja pada liburan akhir tahun ini.
Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum, membenarkan adanya peningkatan mobilitas kendaraan masuk ke DIY sejak Jumat (19/12). Hingga pukul 15.00 WIB, tercatat sudah ada 101.554 kendaraan yang masuk ke DIY.
Sejumlah daerah populer di Yogyakarta menjadi incaran wisatawan. Malioboro menjadi salah satu destinasi yang paling padat, dengan lalu lintas mencapai 78.311 pergerakan kendaraan. Daerah lain seperti Klaten juga diminati karena destinasi airnya.
Demi mengantisipasi tarif parkir sepihak oleh juru parkir nakal, pemerintah setempat mengingatkan kembali kebijakan tarif parkir yang berlaku. Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menegaskan bahwa tarif parkir mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2023, yaitu Rp1 ribu/hari untuk roda dua dan Rp2 ribu/hari untuk roda empat.
“Perda itu berlangsung sepanjang tahun. Tidak ada yang namanya tarif liburan atau tarif Nataru. Kami harap ini menjadi perhatian para pengelola parkir,” tegas Hamenang.
Sementara itu, di Solo, Jalan Slamet Riyadi dipadati oleh kendaraan berplat luar kota. Solo menjadi destinasi favorit wisatawan untuk berburu kuliner, budaya, hingga wisata religi.
Sebagai daerah yang diminati wisatawan, pemerintah meminta pemangku wilayah menyambut wisatawan dengan sebaik mungkin. Kepala Disporapar Jateng, M Masrofi, meminta bupati/walikota dan pengelola wisata memberikan pelayanan prima, mulai dari sarana wisata, mitigasi potensi bencana, penetapan harga yang wajar, hingga koordinasi apabila terjadi bencana.
“Terkait mitigasi risiko dan kesiapan destinasi, kami sudah merapatkan dengan instansi terkait, mulai dari BPBD, Dishub, Satpol PP, TNI/ Polri. Untuk destinasi seperti naik gunung, arung jeram, wahana ekstrem, kita juga terus memonitoring terkait mitigasi potensi bencana,” papar Masrofi.







