Medan-Mediadelegasi: Atas nama Wakil Gubernur Sumatera Utara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sumatera Utara Lasro Marbun membuka secara resmi Diskusi Publikasi kerjasama Mediadelegasi-Pusat Studi Pendidikan Rakyat (Pusdikra) Sumatera Utara, Senin (24/8), di Hotel Madani Medan.
Menurut Lasro, Pandemi Covid-19 telah menguji kesabaran dan kepasrahan. Pandemi telah mengubah sendi kehidupan. “Menghadapi pandemi ini harus bersama-sama, tidak bisa individu menyelamatkan masing-masing. Ini ujian yang diizinkan Tuhan,” katanya.
Dikatakan, sedikitnya 38 aspek kehidupan di Indonesia semua terpengaruh. Terdepan adalah pengaruh kepada pendidikan. “Diharapkan diskusi publik pendidikan mampu menampung pikiran jernih, aktual untuk transformasi pendidikan di Sumut,” katanya.
Menurut dia, Pemprov Sumut sambut baik kegiatan ini. “Bukan cuma Medan tapi masukan berharga dari diskusi ini menjadi masukan untuk seluruh kabupaten kota di Sumatera Utara,” katanya.
Pemprov Sumut dalam menyikapi keheningan saat ini selain mengacu kepada Undang-Undang, membuat kebijakan yang menyelamatkan kesehatan. “Yang terpenting mengutamakan kesehatan anak, membenahi kualitas edukasi dan kompetensi diri bisa menyusul belakangan,” ujarnya.
Moto Cerdas
Sebelumnya, Pemimpin Umum Mediadelegasi, Ir Mandalasah Turnip SH dalam sambutannya mengatakan diskusi publik tentang pendidikan di musim pandemi Corona kerjasama dengan Pusdikra Sumut saat ini merupakan upaya Media Delegasi merespons persoalan yang mencuat di tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan diskusi ini melahirkan satu gagasan atau pokok pikiran yang segera direkomendasikan kepada pemangku kebijakan untuk dibuatkan regulasi yang bijak menyahuti kecemasan masyarakat terhadap proses pendidikan anaknya,” kata Mandalasah.
Dikatakan, Mediadelegasi digagas Oktober 2019 lalu. Motonya Cerdas, Elegan, Aspiratif. Karena latarbelakang Media Delegasi sesungguhnya konsentrasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengkritik secara elegan yang menjadikan kode etik jurnalistik sebagai panglima dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
“40 persen spesifikasi pemberitaannya terkait pendidikan. 20 persen budaya, 20 persen pariwisata sisanya umum dan iklan,” ungkap Mandalasah Turnip.
Acara pembukaan dihadiri seluruh narasumber dan ratusan peserta. D|Red