Medan-Mediadelegasi: Gemar Melayu Serumpun (GEMES) 2025, yang diharapkan menjadi panggung kemegahan budaya Melayu, tampaknya belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Di hari kedua pelaksanaan, Kamis malam (22/5), suasana pelataran Istana Maimun justru tampak lesu. Bangku-bangku penonton banyak yang kosong, dan perputaran ekonomi dari stand UMKM pun belum menggeliat seperti yang diharapkan.
Pantauan wartawan pada pukul 20.16 WIB memperlihatkan kursi-kursi di sisi kanan panggung nyaris kosong, dengan hanya sekitar 20 persen dari 200-an bangku yang terisi. Sisi tengah terlihat lebih padat, sementara sisi kiri relatif ramai. Namun, kondisi ini tetap menyisakan kekosongan yang mencolok di beberapa titik.
Lesunya atmosfer juga terasa di stand kuliner yang berjajar di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Meja-meja yang disediakan untuk pengunjung lebih banyak digunakan untuk sekadar duduk ketimbang menikmati sajian UMKM lokal. Dua hari berjalan, roda ekonomi di GEMES 2025 belum menunjukkan perputaran signifikan.
Acara berbiaya hampir Rp2 miliar itu dinilai amburadul. Gangguan teknis seperti matinya sound system saat penyampaian sambutan Gubernur Sumut menjadi sorotan tajam. Sejumlah karpet terlihat kupak kapik dan koyak, sampah berserakan, hingga fasilitas toilet yang gelap dan berbau menyengat semakin memperburuk citra acara.