Didampingi Dewan Pakar FOKKSA Ir Mandalasah Turnip SH, Johannes lebih jauh menyebutkan, bahwa secara bersama-sama masyarakat perantauan asal Samosir dan masyarakat yang tinggal di Samosir perlu mengembangkan dan menjadi potensi penyeimbang dengan pemerintah menuju peradaban, kebudayaan dan kesejahteraan bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Samosir.
“Kami bertekad, sebagai bangsa yang besar memiliki kekayaan alam, budaya, adat-istiadat, FOKKSA dapat menjadi wadah komunikasi masyarakat yang berdasarkan Pancasila guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, serta menjiwai semangat persaudaraan dan kepedulian,” ujarnya.
Potensi Penyeimbang
Dewan Pakar FOKKSA Ir Mandalasah Turnip SH, menambahkan, organisasi itu selalu berpegang kepada falsafah hidup masyarakat Samosir, Dalihan Na Tolu, sehingga harus saling koordinasi, berpedoman kepada azas musyawarah dan mufakat.
Menurut Mandalasah, FOKKSA menentang apapun dan siapapun yang bertolak belakang dengan ajaran dan amanat Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan menentang segala bentuk penindasan, perbudakan, pemerasan, pelanggaran hukum dan HAM.
