Saran KMDT, Pj Gubsu Rombak Total BPTC-UGG

Saran KMDT, Pj Gubsu Rombak Total BPTC-UGG
Wakil Ketua Umum DPP KMDT Ir Mandalasah Turnip SH menyarankan Pj Gubsu merombak total kepengurusan BPTC-UGG, Jumat (8/9), di Medan. Foto: D|dok-mediadelegasi

Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) menyarankan perombakan total kepengurusan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTC-UGG). Saran KMDT ini buat Pj Gubernur Sumut Mayjen TNI (Purn) Hasanuddin.

“Langkah ini sangat mendesak agar Geopark Kardera Toba tidak tercoret dari UNESCO yang dapat merugikan kepariwisataan Indonesia, khususnya Sumatera Utara,” saran Wakil Ketua Umum DPP KMDT Ir Mandalasah Turnip SH, Jumat (8/9), di Medan.

Menurutnya, BPTC-UGG yang berperan melayani proses validasi ulang Geopark Kaldera Toba yang dilakukan tim asesor UNESCO tidak mampu bekerja professional. “Sudah lama terkesan dibiarkan, sejumlah persoalan dalam tubuh BPTC-UGG yang sangat mengecewakan. Terkesan tak solid, pecah, pengurus mengundurkan diri, hingga ketuanya menjadi tersangka,” ungkap Mandalasah, putra Simanindo, Samosir ini.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Tak Masuk Revalidasi UGG, Geopark Toba Bakal Dicoret UNESCO?

Kehadiran Mayjen TNI (Purn) Hasanuddin memimpin Sumatera Utara, menurut Mandalasah merupakan harapan baru masyarakat kiranya dapat mencurahkan perhatiannya terhadap nasib Geopark Kaldera Toba. “Kita optimis, meski dalam masa kerja tergolong singkat, Bapak Hasanuddin mempunyai strategi menggairahkan kembali BPTC-UGG.

Sekadar untuk diketahui, UNESCO memberikan kartu kuning atas pengelolaan Geopark Kaldera Toba. Waktu tersedia untuk validasi tersedia dua tahun saja, untuk perbaikan agar keanggotaannya di UNESCO Global Geopark bisa diperpanjang.

BACA JUGA: Pemprov Sumut Bahas Persiapan Revalidasi Geopark Toba

Ultimatum ini sesuai pengumuman UNESCO melalui laman resmi unesco.org. merupakan hasil validasi ulang Geopark Kaldera Toba yang dilakukan tim asesor UNESCO pada 31 Juli-4 Agustus 2023.

Koordinator Bidang Edukasi, Penelitian, dan Pengembangan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Wilmar Simandjorang SE kepada wartawan kemarin, tidak menyangkal. Dia mengakui BPTC-UGG tidak jalan alias vakum.

UNESCO sebagai Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut, validasi ulang dilakukan setiap empat tahun sekali untuk memastikan kualitas pengelolaan UNESCO Global Geopark (UGGp).

BACA JUGA: Lumpuh, Nasib Toba Caldera Unesco Kian tak Jelas

Geopark Kaldera Toba diterima menjadi anggota UGGp melalui sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, 7 Juli 2020, setelah perjalanan panjang sejak 2009. Keanggotaan itu seharusnya mendorong pembangunan yang mencakup tiga pilar, yakni pemberdayaan masyarakat lokal, edukasi, dan konservasi.

Pembangunan berbasis geopark menonjolkan unsur geologi, keanekaragaman hayati, dan kebudayaan. Saat ini, ada 195 taman bumi di 48 negara yang menjadi anggota UGGp. Di Indonesia ada lima anggota UGGp, yakni Geopark Kaldera Batur, Gunung Sewu, Ciletuh-Palabuhanratu, Rinjani, dan Kaldera Toba.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tak Lengah Jelang Revalidasi Geopark Toba

D|Red