Medan-Mediadelegasi: Kabar pesimis nasib Toba Caldera Unesco Global Geopark sudah lama beredar. Carut-marut di tubuh Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (BP TC UGGp) bentukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi itu seakan dibiarkan menggerus kepercayaan publik terhadap pembenahan Kawasan Danau Toba, objek wisata yang digadang-gadang mendunia.
Informasi dihimpun Mediadelegasi, hingga Rabu (28/12), internal BP TC UGGp benar-benar guncang. Terjadi pengunduran sejumlah Staf, tidak adanya dokumen perencanaan, aktivitas perkantoran di Medan maupun di Sigulatti Samosir tidak berjalan dengan normal. Minimnya pelaksanaan rapat kerja.
BACA JUGA: Zumri Sulthony Minta Ketua Harian BPTK UGG Berkantor di Geopark Information Sigulatti
Ironisnya, para geoscientist dan seluruh Koordinator Bidang BP TC UGGp pun sudah mulai berani enggan menghadiri undangan rapat Ketua Harian. Akibatnya, hingga kini, BP TC UGGp belum dapat melaksanakan dan mewujudkan enam rekomendasi Unesco Tahun 2020.
Audit SDM
Kondisi dan nasib Toba Caldera Unesco ini menuai sorotan dari Prof Dr Sihol Situngkir SE MBA, Sekjen DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dan Dewan Pakar KMDT.
Kepada Mediadelegasi, Rabu (28/12), melalui WhatsApp menegaskan, tidak ada kata terlambat. “Perlu dilakukan audit sumberdaya manusia berbasis perilaku organisasi, audit penggunaan keuangan dari berbagai sumber guna mengukur kinerja total (total performance) dan dapat mencari solusi objektif berupa kebijakan, strategi dan upaya-upaya konkret untuk mengatasi sejumlah bias atau permasalahan yang dihadapi BP TC UGGp,” terangnya.
BACA JUGA: Wilmar Bisnis Indonesia Gelar Seminar, Bahas Nasib Danau Toba