“Kami juga sudah menekankan kepada pegawai, agar senantiasa bekerja mengikuti jalur. jangan keluar jalur, karena sekecil apapun bila kita keluar jalur, akan berdampak tidak baik. Karena itu saya berharap kepada rekanan jasa konstruksi, kiranya bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis. Agar kita semua sama-sama tenang. Kita tahu saat ini pengawasan begitu ketat. Janganlah kita mengulangi kesalahan di masa lalu,” pinta Zulfansyah.
Sementara itu Ir Mandalasah Turnip selaku Ketua Gapkin Sumut, meminta kepada pihak PU, hendaknya menunjuk rekanan sesuai keahlian yang dimiliki.
“Selama ini, itu yang tidak ada kami lihat. Rekanan yang ditunjuk tidak sesuai dengan keahliannya. Sehingga pekerjaan menjadi asal jadi. Inilah yang menjadi temuan,” tegasnya.
Mandalasah berharap melalui pertemuan ini, sudah terjadi komunikasi yang baik dan Dinas PU dan asosiasi rekanan. Sehingga antara PU dan rekanan, bisa saling mengetahui keahlian masing-masing.
Pada kesempatan itu Mandalasah juga menyampaikan, selain masalah jalan dan banjir, persoalan lain di Medan yang membuat semrawut wajah Kota Medan ini, yakni masalah kabel.
“Kita lihat saja di kawasan Kesawan, burung saja susah terbang akibat banyak kabel disana. Kita berharap ini juga bisa menjadi perhatian PU dan Wali Kota Medan. Intinya kami dari asosiasi rekanan, mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution, dalam mewujudkan Medan menjadi kota pintar,” tandasnya.D|Mdn-Red