Mengamen di perempatan jalan Kota Medan yang menjadi perhatian masyarakat Kota Medan menjadi pilihan. Tak jarang aktivitas itu dilakukan oleh anak belasan tahun seperti dilakonkan Edy dan Rahmat.
Mereka mengaku motivasi keduanya mencari uang dengan menjadi Manusia Silver dan Boneka Badut sekadar buat makan dan biaya sekolah. “Terus kita kayak gini biar orang lihat beda saja dari yang lain,” ujar Rahmat untuk biaya sekolah,” kata Rahmat yang kerap mangkal di kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan yang menjadi Manusia Silver dan Boneka Badut sejak lama ini.
Namun diakui Edy sudah setahun menjadi Manusia Silver dan Rahmat dua bulan karena tuntutan kehidupan. “Untuk lokasi saya sudah lama di lampu merah Gatsu, Medan,” katanya.