Sedangkan moral; (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan, ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.
Globalisasi kini sangat mempengaruhi moral generasi. Kecanggihan teknologi komunikasi seperti telepon genggam atau ponsel cerdas yang kini nyaris dimiliki setiap orang dengan ketersediaan layanan jaringan serba cepat membuat generasi kita tak lagi banyak bicara.
BACA JUGA: Ketua STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi Resmi Meraih Gelar Doktor
Sejumlah pakar juga mengakui dampak negative globalisasi terhadap pudarnya nilai-nilai sosial. Budaya-budaya dari luar negeri dapat dengan mudah masuk ke dalam Indonesia. Hal ini menyebabkan masyarakat meniru budaya-budaya tersebut. Sehingga, menyebabkan ketidakpedulian kepada sesama atau memudarnya kepekaan.
Nilai kebersamaan dalam gotong royong dan musyawarah mulai menghilang. Orang sibuk bekerja setiap harinya sehingga kurang mempedulikan lingkungan sekitar. Masyarakat yang hidup dalam semangat gotong royong akan memudar.
Kemudian, beralih menjadi masyarakat yang individualistik yang hanya mementingkan kebutuhan pribadi. Tidak hanya itu, nilai budaya, norma dan tradisi masyarakat juga berubah.
Peran Orangtua dan Guru
Terpaan global tak dapat dibendung, walau dengan tembok baja sekalipun. Sejumlah elemen kekuatan, antara lain orangtua dan guru di sekolah tingkat terendah hingga kampus perguruan tinggi perlu memainkan peranan masing-masing dalam upaya menangkal transisi moral.
Orangtua saatnya menanamkan disiplin dalam perkembangan anak-anaknya di rumah. Pembatasan penggunaan ponsel agar tidak melebihi kebutuhan pendidikan dan komunikasi keluarga.