Menembus Lumpur Pelosok Besitang, Indonesia Gas Society Bersama Laznas Syarikat Islam Hadirkan Harapan untuk Korban Banjir

Medan-Mediadelegasi: Banjir bandang yang datang tanpa aba-aba meninggalkan luka mendalam bagi warga Kampung Sei Mati Kapling XI, Kecamatan Besitang. Permukiman terpencil yang berjarak lebih dari dua kilometer dari jalan raya itu nyaris terisolasi saat air bah tiba-tiba meluap, merendam rumah-rumah warga hingga melampaui atap.

Warga masih menyimpan trauma atas peristiwa tersebut. “Kami tidak sempat menyelamatkan apa pun, air sudah setinggi dada,” tutur Siti, seorang ibu rumah tangga, dengan mata berkaca-kaca. Bersama keluarganya, ia mengungsi ke Masjid Al-Mu’min yang berada tak jauh dari rumah. Meski kini masjid telah dibersihkan, sisa genangan dan dinding yang lembap masih membutuhkan penanganan serius agar kembali layak digunakan.

Keterbatasan akses membuat Kampung Sei Mati kerap luput dari jangkauan bantuan. Dampaknya terasa nyata, terutama bagi kelompok rentan. Anak-anak kekurangan makanan, ibu-ibu kesulitan memperoleh kebutuhan dasar perempuan, sementara bayi membutuhkan popok dan asupan bergizi. “Kami sangat membutuhkan pembalut wanita, popok anak, makanan balita, serta perlengkapan sanitasi,” ujar Rahman, tokoh masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Di tengah kondisi tersebut, Indonesian Gas Society (IGS) menunjukkan kepedulian dengan menyalurkan bantuan melalui Laznas Syarikat Islam. Tim relawan harus menempuh medan berat dan jalan berlumpur untuk memastikan bantuan tiba di tangan warga. “Kami ingin memastikan saudara-saudara di pelosok tidak merasa ditinggalkan,” kata Permana, pimpinan rombongan IGS.