Menparekraf Minta KMDT Ikut Pertahankan Geopark Toba

Menparekraf Minta KMDT Ikut Pertahankan Geopark Toba
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kiri) didampingi Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung (kanan) saat menyaksikan rangkaian Kejuraan Dunia Aquabike Jetski World Championship Lake Toba 2023, di tribun utama dermaga Pelabuhan Muliaraja Napitupulu Balige, Kabupaten Toba, Sabtu (25/11). Foto: Robin

Balige-Mediadelegasi: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) ikut berperan bersama lembaga pemerintah terkait segera membenahi Geopark Kaldera Toba agar status taman bumi tersebut dalam keanggotaan UNESCO Global Geoparks (UGG) dapat dipertahankan.

Informasi tersebut disampaikan Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung, di Balige, Kabupaten Toba, Sabtu (25/11) seusai bertemu dengan Menparekraf Sandiaga Uno di sela menyaksikan rangkaian Kejuaraan Aquabike Jetski World Championship Lake Toba 2023.

Dalam pembicaraan singkat tersebut, menurut Edison, Menparekraf Sandiaga Uno menekankan bahwa “kartu kuning” dari UNESCO menjadi pengingat untuk mendorong terbentuknya sinergi dalam mengelola kawasan Kaldera Toba, Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana diketahui, dalam pertemuan yang berlangsung di Maroko 4-5 September 2023 lalu, UNESCO Global Geoparks melayangkan “yellow card” atau kartu kuning untuk Kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba.

Kartu kuning itu merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola taman bumi tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

UNESCO pun meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) untuk melakukan perbaikan sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian.

“Kartu kuning dari UNESCO haruslah menjadi pengingat bagi kita untuk mendorong terbentuknya sinergi dalam mengelola kawasan Danau Toba yang tidak hanya memperhatikan aspek pembangunan dan pengembangan pariwisata, melainkan juga menjaga keberlangsungan warisan taman dunia yang dimiliki oleh Kaldera Toba,” kata Edison mengutip pernyataan Sandiaga Uno.

Menindaklanjuti hal tersebut, lanjut dia, Menparekraf berkomitmen mendorong kolaborasi antara BPTCUGGp dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam mengelola kawasan wisata geopark itu, termasuk turut melibatkan pemerintah pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

Pada kesempatan itu, Edison menyambut baik keinginan Menparekraf agar KMDT ikut berkolaborasi dengan BP-TCUGGp dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) untuk membenahi Geopark Kaldera Toba sebelum dilakukan validasi ulang oleh UNESCO tahun 2025.

Mantan fungsionaris DPP KNPI ini juga menyatakan sependapat denganharapan Menparekraf mengenai pentingnya segera dilakukan tindakan cepat untuk memperbaiki Geopark Kaldera Toba yang mendapat kartu kuning dari UNESCO, termasuk melaksanakan reorganisasi BP-TCUGGp dengan menempatkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidangnya. D|Red