Medan-Mediadelegasi: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Dr H Sandiaga Salahuddin Uno optimis dengan memperkuat kolaborasi, status Yellow Card (kartu kuning) Geopark Kaldera Toba di The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dapat menjadi hijau pada validasi masa mendatang.
Menteri Sandiaga menyebutkan, segera mengkaji penyebab kartu kuning, membentuk tim yang dapat evaluasi progres setiap bulan dan menyarankan berprasangka baik.
“Ini adalah peringatan bagi kita tapi jangan saling menyalahkan tapi kita saling membantu bergotongroyong sehingga kita bisa kembali hijau,” kata Sandiaga Uno dalam rapat bersama Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) secara virtual, Rabu (11/10).
Rapat diikuti Ketum DPP KMDT St Edison Manurung, Brigjen TNI (Purn) Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH MH, Dr Ir Hj Hidayati MSi, keduanya Dewan Pakar KMDT, Dr Firman Sinaga Sekretaris DPW KMDT Bali, Imron Simanjuntak, Dr Tuti Khairani, H Togi Tobing Ketum DPW KMDT Sumbar, Suriyani Harianja Ketua DPW Bali, Madalena Marpaung Bendahara KMDT DPW Bali, Ir Mandalasah Turnip SH Waketum KMDT, Alexius Turnip SH Ketum Generasi Muda KMDT dan sejumlah pengurus.
Kemudian dari Kemenparekraf RI, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf/Baparekraf, Joshua Simanjuntak, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hariyanto dan sejumlah pejabat Kemenparekraf.
Baca Juga: Menparekraf RI Sandiaga Uno Kunjungi Maniamolo Fest
Menteri Sandiaga Uno mengapresiasi inisiasi KMDT mewujudkan wisata yang berkualitas. Harus ada penyiapan kualitas SDM dan kordinasi masyarakat untuk pengembangan infrastruktur yang akan dibangun guna meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Dewan Pakar KMDT Dr Hidayati dalam presentasinya mengungkap, kondisi geopark kaldera Toba. Dia mengatakan UNESCO telah memberikan arti secara internasional bahwa Sumut dan kawasan Danau Toba memiliki komitmen dan kemampuan mengelola Kaldera Toba sebagai situs geologi, budaya dan keanekaragaman hayati.
“Kita yellow card mungkin beberapa kriteria dalam UNESCO global geopark tidak terpenuhi. Sehingga jawaban dalam asesemen ada yang tidak tepat. Yellow card, merupakan situasi seluruh stakeholder harus merapatkan barisan menyatukan persepsi harus dapat mengembalikan status di UNESCO global geopark kaldera Toba,” paparnya.
Menurutnya perlu peningkatan pemahaman kepada tim UNESCO geopark . “Badan pengelola tidak diperkenankan exofficio karena hal itu tidak berkesinambungan dan tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan UNESCO,” katanya.
Menurutnya, badan pengelola harus profesional dan memiliki kompetensi dan memiliki dana operasional. Kemudian melakukan dengan kekuatan dan harus dengan hati. General manager harus memiliki sertifikat internasional dari UNESCO dan dapat menerapkan kriteria yang digariskan UNESCO.
Hidayati menceritakan perjuangannya bersama tim dengan dukungan Nurhajizah Marpaung saat itu Wagub Sumut, yang harus bersusah-payah melengkapj beberapa hal. Masterplan dan biaya asasemen.
Menurut Hidayati, peranan KMDT terhadap pembinaan masyarakat sangatlah penting. Karena di sana ketika pengelolalan geopark Toba dapat berjalan dengan menggandeng KMDT dengan sepenuhnya.