Percut Seituan-Mediadelegasi: Alustaz Drs H Ngatman Azis MPd mengatakan, sebenar-benar hijrah itu harus banting setir. “Kita harus meninggalkan kebiasaan buruk dengan aktualisasi amal ibadah dalam kehidupan sosial,” tegas Ngatman Azis pada tausiyah peringatan Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah, Sabtu (29/8) malam, di Komplek Griya Nabila 2, Jalan Masjid, Dusun VIII, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara.
Menurut Ustaz Ngatman Azis, tanggal 10 bulan Muharam atau lebih dikenal dengan hari Assura, merupakan peristiwa penting yang dihadapi 10 Nabi dan Rasul.
Dia mengisahkan dari berbagai referensi, pada tanggal 10 Muharam merupakan hari bertaubatnya Nabi Adam As kepada Allah SWT atas dosa-dosanya. Nabi Adam As, diampuni dan diterima taubatnya setelah memakan buah khuldi. Atas hal itu, Adam As dihukum Allah SWT dan diturunkan ke muka bumi.
“Nabi Adam As dengan satu kesalahan dikeluarkan Allah SWT dari Syurga, berbeda dengan kita, telah melakukan banyak kesalahan tapi meminta untuk masuk Syurga,” ulas Ngatman Azis disambut tawa jamaah.
Kemudian, peristiwa dialami Nabi Idris As diangkat ke tempat yang lebih tinggi. Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Idris As memperoleh derajat yang luhur, beliau dibawa ke langit oleh karena sifatnya yang selalu berbelas kasihan kepada sesamanya.
Nabi Musa As dianugerahi kitab Taurat. Saat berada di Bukit Thursina (Sinai) dan beliau diselamatkan dari pasukan Firaun saat menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa As beserta umatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah SWT.
Pada 10 Muharram, sambung Ustaz Ngatman Azis, Nabi Ibrahim As sebagai kekasih Allah SWT, dituduh menghancurkan berhala di tempat pemujaan Namrud dan dilemparkan ke dalam api yang menyala dan berkobar. “Namun beliau terhindar dari siksaan raja Namrud atas seizin Allah SWT,” katanya.
Selanjutnya, berlabuhnya kapal Nabi Nuh As di Bukit Zuhdi dengan selamat. Nabi Nuh as turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang beriman, serta terhindar dari air bah dan taufan yang dahsyat.
Nabi Yusuf As dibebaskan dari penjara Mesir karena fitnah. Saat Nabi Yusuf As remaja, wajahnya yang sangat tampan telah membuat istri majikannya, Zulaikha terpikat, dan membuat rencana untuk memperdaya dan menjerumuskan Nabi Yusuf As ke dalam perbuatan zina.
“Saat itulah beliau memohon pertolongan kepada Allah dari keburukan dan tipu-daya. Allah SWT pun mengabulkan dengan memberikan pertolongan,” katanya.
Pertemuan Nabi Yakub As dengan putranya Yusuf. Berkumpulnya Nabi Yusuf dan Ya’qub setelah berpisah 40 tahun juga terjadi pada 10 Muharam. Ketika itu, Yakub As juga mendapat anugerah lainnya, yakni disembuhkan dari kebutaan.
Peristiwa juga dialami Nabi Yunus As pada 10 Muharam, selamat dan berhasil keluar dari perut ikan atas izin Allah SWT.
Pada 10 Muharam Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman As di mana pada saat itu, Nabi Sulaiman pernah kehilangan kerajaannya.
Dikatakan, Hijrah memiliki makna yang hakiki bagi kehidupan. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini. “Pandemi ini, teguran atau ujian Allah SWT,” tanya Ngatman Azis disambut jamaah dengan jawaban, teguran.
Dijelaskan Ngatman Azis, bahwa wabah yang dihadapi dunia saat ini merupakan teguran yang mengharuskan kita melakukan introspeksi diri. “Memperbaiki amal ibadah, memperkuat ukhuwah dan silaturahmi, memperbaiki rasa sosial dan berbagi. Apalagi bulan Muharam ini sesungguhnya sebagai bulan Hari Rayanya anak yatim. Rasa kepedulian sosial menyantuni anak yatim dianjurkan pada bulan ini,” katanya.
Peringatan Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah dihadiri Kepala Dusun VIII, Desa Kolam, Muhammad Ayub, Ketua dan pengurus Komplek Griya Nabila 2, jamaah anggota STM Muslim Griya Nabila 2 dan jamaah pengajian Ibu-ibu perwiridan Al-Ikhlas.
“Majelis perayaan Tahun Baru Islam ini, mari kita jadikan sebagai sarana evaluasi diri, tausyiah Alustaz Ngatman Azis mari kita simak dan kita ambil pelajaran untuk memperkuat keimanan kepada Allah SWT,” kata Muhammad Ayub pada sambutannya mengawali perayaan yang difasilitasi salah seorang warga komplek Arfan Anshari itu. D|Red-02