Kawasan pemandian yang cukup asri. Kendaraan boleh parkir di hamparan batu koral pada bibir sungai. Tempat ini hanya ramai dikunjungi pada hari Minggu dan waktu liburan Idul Fitri dan Tahun Baru.
Selain itu, kawasan ini juga kerap dikunjungi kelompok masyarakat yang akan menggelar pesta untuk mencuci beras, dan dikunjungi usai pesta untuk mencuci dan membersihkan peralatan pesta.
“Maridi tu Siraisan” (mandi ke sungai Siraisan-red) seakan menjadi permintaan pekerja pesta di kawasan Palas yang tidak dapat ditolak pemilik pesta, membuat kawasan pemandian ini menjadi favoritnya warga.
Sungai Barumun menjadi sumber pendukung pertanian masyarakat kawasan ini. Sawah dan peternakan ikan yang menjadi produk andalan cukup didukung keberadaan Aek Barumun.
Namun jika anda belum pernah berkunjung ke pemandian Siraisan sebaiknya berhati-hati. Karena alur sungai ini kerap mengalami banjir kiriman alias bandang atau air bah.
Jika permukaan sungai mulai mengeruh dan sampah hutan mulai ikut mengapung dibawa arus sungai, sebaiknya segera bergegas meninggalkan sungai. “Itu pertanda awal air bah segera menyusul,” kata Boru Hasibuan di kawasan itu.
Jika datang ke sini, enaknya membawa makanan dari rumah. Menikmati makanan di atas air atau batu besar di tebing sungai membuat refresing anda lebih bermakna. D|maruli as