“Saat ini, capaian intervensi Medan, alhamdulillah, sudah 88,10. Kita bersyukur, namun kita masih menganggap capaian ini masih rendah,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Benny memaparkan berbagai upaya intervensi dilakukan termasuk melakukan sensus, menyediakan ahli gizi dan tumbuh kembang anak.
“Kebetulan Medan punya banyak dokter dan ahli di universitas yang bisa kita manfaatkan,” ungkapnya.
Benny mengatakan, dalam melakukan intervensi Pemko Medan tidak hanya mengandalkan APBD, namun juga membangkitkan partisipasi publik. Seluruh anak stunting di Medan, sebutnya, mempunyai Bapak Asuh yang ada di unsur Forkopimda, perusahaan-perusahaan, dan pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
“Nama program yang diprakarsasi Wali Kota Medan ini adalah Bapak Asuh Anak Stunting,” ujarnya.