Medan-Mediadelegasi: Kondisi pengungsi asal Afganistan di Kota Medan sangat miris dan memprihatinkan. Rabu (15/12), pengungsi Afganistan di Taman Kota Medan, samping Plaza CIMB atau sebelah kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Jl Imam Bonjol Medan pun tergusur.
Kordinator Pengungsi Mr Muhammad kepada media mengungkapkan, sedikitnya enam mobil Satpol Pamong Praja (PP) Kota Medan di bawah Komando Satgas PLT Rahmad, Imigrasi, pihak UNHCR, jajaran Pemko serta pihak Polrestabes Medan mengusur serta mengambil barang-barang pengungsi berupa sepeda, tenda, bantal, alas tidur dan lain-lain, untuk alasan pengamanan.
Menurut Muhammad, sebagian Satpol PP terkesan arogan, bahkan terjadi adu mulut dan kekerasan kepada pengungsi saat mempertahankan barang-barang mereka. “Sebagian pengungsi terdiri dari wanita dan anak-anak ketakutan dan menangis histeris,” sebutnya.
Mr Muhammad mengaku sangat kecewa atas insiden ini. “Padahal kami meminta tempat itu dengan sangat santun, tapi penggusuran tetap saja terjadi dengan tidak simpatik. Sehingga dua korban jatuh pingsan dan harus dibawa ke Rumah Sakit Siloam,” ujarnya.
Ironisnya, sambung Mr Muhammad, ketika pihak UNHCR dimintai keterangan atas kejadian tersebut seolah masa bodoh. Demikian pihak Pemko Medan dan pihak Polrestabes tanpa respon. “Ini mengenai kebebasan manusia dan hak asasi manusia. Pengungsi tidak boleh beraktivitas serta mendapat pendidikan semestinya,” ujarnya. Mr Muhammad meminta Pemerintahan Indonesia dalam hal ini Pemko Medan lebih tegas lagi kepada UNHCR. “Segera secepatnya mencari solusi untuk penggungsi Afganistan,” tegasnya. D|Red-Tim