Prabowo kemudian mengutip filosofi Jawa, “mikul dhuwur mendem jero,” yang bermakna menjunjung tinggi kebaikan serta memendam dalam-dalam segala kekurangan.
Artinya, sudah sepatutnya semua pihak menjunjung tinggi kebaikan dan kehormatan orang lain, terutama orang tua dan leluhur, sambil mengubur dalam-dalam aib dan kesalahannya.
“Kepada keluarga kita. Hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendam, kita perbaiki, tetapi janganlah kita teruskan budaya hujat menghujat, ejek mengejek, kita harus kerja keras,” Prabowo menandaskan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto juga membantah isu bahwa dirinya takut dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Prabowo menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowi bukan atas dasar takut, melainkan persahabatan.
“Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya, saya harus katakan sebenarnya. Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, enggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau, kok takut,” tutur Prabowo. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.






