QS AUR 2026: Singapura dan Malaysia Dominasi Kampus Terbaik Asia Tenggara, Indonesia Kirim 3 Wakil

Ilustrasi Kampus. Foto: Ist.

Medan-Mediadelegasi: QS Quacquarelli Symonds kembali merilis peringkat universitas di Asia melalui QS Asia University Rankings (AUR) 2026. Dalam versi Asia Tenggara, terdapat 15 universitas terbaik, termasuk tiga kampus dari Indonesia.

Peringkat teratas masih didominasi oleh Singapura dan Malaysia. Dua universitas dari Singapura, Nanyang Technological University (NTU) dan National University of Singapore (NUS), berbagi posisi puncak dengan masing-masing meraih skor 99 poin.

Dominasi keduanya tidak mengherankan karena Singapura konsisten menempati jajaran teratas kampus terbaik dunia dalam berbagai pemeringkatan global.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Malaysia tampil kuat dengan enam universitas masuk 10 besar. Universiti Malaya (UM) menjadi yang terbaik di Malaysia dengan skor 94,7 poin, disusul UPM, UKM, dan UTM.

Berikut daftar 15 kampus terbaik di Asia Tenggara berdasarkan QS AUR 2026:

  1. Nanyang Technological University (NTU), Singapura – Skor 99 poin
  2. National University of Singapore (NUS), Singapura – Skor 99 poin
  3. Universiti Malaya (UM), Malaysia – Skor 94,7 poin
  4. Universiti Putra Malaysia (UPM), Malaysia – Skor 91,9 poin
  5. Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia – Skor 91,3 poin
  6. Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Malaysia – Skor 91,2 poin
  7. Taylor’s University, Malaysia – Skor 89,7 poin
  8. UCSI University, Malaysia – Skor 87,7 poin
  9. Universiti Sains Malaysia (USM), Malaysia – Skor 86,7 poin
  10. Universiti Teknologi PETRONAS (UTP), Malaysia – Skor 82,8 poin
  11. Universitas Indonesia (UI), Indonesia – Skor 81,3 poin
  12. Chulalongkorn University, Thailand – Skor 80,8 poin
  13. Universitas Airlangga (Unair), Indonesia – Skor 79,5 poin
  14. Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia – Skor 79,4 poin
  15. Mahidol University, Thailand – Skor 79,4 poin

Peringkat AUR 2026 menilai lebih dari 1.500 institusi dari 25 wilayah pendidikan tinggi dan menggunakan indikator seperti rasio staf-mahasiswa, sitasi penelitian, proporsi staf dengan PhD, serta jumlah mahasiswa internasional.

Pos terkait