Balige-Mediadelegasi: Semua kalangan berharap, F1 Power Boat, dijadwalkan 24-26 Februari pekan depan berlangsung sukses tanpa bala dan bencana. Ritual jamuan Danau memohon restu Leluhur pun berlangsung sakral, Sabtu (18/2), di lokasi ajang balapan boat berkelas internasional itu.
Sementara sebelumnya, Kamis (16/2), petang, tokoh lintas agama bersama masyarakat dan para pimpinan papan atas di Sumut juga telah memanjatkan doa, di Lapangan Komplek Rumah Dinas Bupati Toba.
BACA JUGA: Doa Bersama Semoga F1 Powerboat Tanpa Kendala
Tim redaksi Mediadelegasi, Sabtu (18/2), dari lokasi F1 Power Boat, Danau Toba, Balige mengabarkan, ritual jamuan menjadi kearifan lokal sesuai adat dan budaya Batak Toba di kawasan Danau Toba, Balige ini dilaksanakan terkesan sakral dalam menyampaikan permohonan kepada leluhur.
Ritual diawali dengan doa bersama di Makam Raja Sonak Malela Jalan Sisingamangaraja, Balige kemudian dilanjutkan ke dermaga lokasi pelaksanaan F1 Power Boat dengan iringan gondang yang dimainkan di atas kapal motor.
Informasi berhasil dihimpun Tim Redaksi Mediadelegasi, mereka yang melaksanakan ritual, sejumlah tokoh, keturunan Raja Sonak Malela, adalah Marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu dan Pardede, dihadiri para penetua perwakilan tiap marga yakni Lambok Simangunsong, Berlin Marpaung, Charles Napitupulu, Hulman Pardede, dan lain-lain.
Kemudian hadir juga Lurah Napitupulu Bagasan Bintaro Napitupulu mewakili Pemkab Toba, Agus Napitupulu dan Ivo Napitupulu (panitia pelaksana) serta Reza perwakilan Injourney.
Kemudian dilanjutkan keliling perairan Danau Toba di kawasan Kota Balige, menggunakan Kapal Motor Sonakmalela.
Menghargai Leluhur
Kepada Mediadelegasi, sejumlah tokoh memberi komentar usai pelaksanaan ritual.
BACA JUGA: Logistik Peserta F1H2O Powerboat Sudah Tiba di Balige
Adalah Lurah Napitupulu Bagasan, Bintaro Napitupulu mengatakan, ritual merupakan upaya agar program F1H20 diberkahi oleh leluhur. “Ajang Power Boat semoga diberkahi oleh Namborukami,” katanya.
Bintaro juga mengajak seluruh pengunjung ajang internasional itu nantinya dapat sama-sama menyukseskan kegiatan serta menjaga ketertiban.
Sedangkan Reza perwakilan Injourney mengatakan ritual yang dilakukan merupakan cara permisi kepada Leluhur. ”Kami percaya di tanah Nusantara ini semuanya memiliki adat dan mengakui Leluhur. Kita berharap pelaksanaan F1H20 terlaksana dengan baik tanpa hal yang tak diinginkan,” ujar Reza.
Berikutnya, Charles Napitupulu menegaskan, dengan ritual bukan menyembah Leluhur dan Nenek Moyang. “Kami hanya menghargai Leluhur kami, sebagaimana negara ini menghargai para Pahlawannya,” ujar Charles seraya mengatakan, ritual sebagai cara menghargai leluhur dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar memberkati pelaksanaan Power Boat. D|Red-06