“Alhamdulillah, saya bisa persembahkan prestasi terbaik buat orangtua saya, walaupun saya dari keluarga tidak mampu, karena Bapak berprofesi sebagai tukang servis mesin jahit keliling dan mamak sebagai asisten rumah tangga, ini motivasi kuat agar saya tetap belajar dan fokus pada studi, yang akhirnya menghantarkan saya menjadi salah satu Wisudawan berprestasi,” kata Adi Hartono.
Cerita orangtuanya, Adi kecil tidak pernah menyusahkan. Sejak Sekolah Dasar hingga Menengah Atas tidak merepotkan orangtuanya, bahkan ikut membantu mengurangi beban hidup keluarganya.
Beruntung Adi memiliki ibu yang sempat berprofesi sebagai guru di SMP dan SMA. Didikan dari kedua orangtuanya kini berbuah keberhasilan. “Adi sejak kecil orangnya tidak rewel dan merepotkan. Begitu dikasi makan, dia lahap, lalu tidur. Dia juga belajar bersama ibunya yang berpengalaman cara mendidik anak-anak,” urai Ruslan.
Sebagai anak tunggal, Adi tidak dimanja secara berlebihan. Masih kecil Adi sudah berjualan pepaya yang dibuat ibunya untuk dijual keliling kampung, sekadar lepas buat jajan. Saat menapaki jenjang Pendidikan SMA, Adi juga mengajar les bimbingan studi. Begitulah seterusnya perjalanan Adi hingga remaja, dilaluinya dengan kerja sambil belajar.