Ditambahkannya, UNESCO tahun 2025 ini akan melakukan revalidasi kedua dengan menilai kembali apakah pengelolaan kawasan Geopark Kaldera Toba khususnya geosite-geosite di kawasan Danau Toba sesuai dengan prinsip geopark dunia.
Pada kesempatan itu, General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Azizul Kholis menyatakan pihaknya optimistis Geopark Kaldera Toba mampu meraih target kartu hijau atau green card.
Azizul menjelaskan, pada saat menyerahkan berkas dokumen Geopark Kaldera Toba kepada pihak UNESCO tidak mendapati masalah.
Disebutkannya, tim asesor UNESCO dijadwalkan pada 20-25 Juli 2025 melakukan revalidasi.
Pihaknya juga menyambut baik gerakan penanaman pohon yang dilaksanakan serentak di 16 geosite di tujuh kabupaten/kota di kawasan Danau Toba.
“Marilah kita menjaga lingkungan, menjaga konservasi, terutama flora dan fauna, khususnya batuan usia 70 ribu tahun,” tuturnya.
Pernyataan hampir senada juga disampaikan Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung.
“Menjaga pengelolaan Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai warisan dunia, termasuk mempertahankan keberadaan Geopark Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark merupakan kewajiban seluruh masyarakat, termasuk generasi muda,” ujar mantan Ketua DPP KNPI era tahun 990-an itu. D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS







